TEMPO.CO, Moskow – Militer Rusia dikabarkan menggelar uji coba peluncuran rudal darat ke udara terjauh, yang mampu mengenai target hingga jarak sekitar 481 kilometer.
Menurut penilaian intelijen Amerika Serikat, sistem pertahanan udara S-500 ini mampu menjangkau target 81 kilometer lebih jauh dari rudal sejenis yang ada.
Baca: Militer Rusia Akan Pamerkan Alutsista di Parade Hari Kemenangan
“Militer Rusia mengklaim sistem rudal ini mampu mencegat berbagai jenis rudal hypersonic, drone, pesawat dan jet tempur siluman seperti F-22 dan F-35,” begitu dilansir media CNBC, Jumat, 25 Mei 2018. “Sistem rudal ini meningkatkan kemampuan Kremlin untuk menyerang banyak target dengan serangan presisi.”
Rudal ICBM Rusia
Militer Rusia juga mengklaim sistem rudal ini mampu mencapai target yang terbang mendekati perbatasan luar angkasa atau 100 kilometer di atas permukaan tanah.
Baca: Persiapan Militer Rusia Jelang Parade Hari Kemenangan PD II
Sistem rudal S-500 ini berbeda dengan dengan sistem S-300V4, yang mulai operasional pada 1970an. Rudal baru ini juga berbeda dengan rudal Buk darat ke udara, yang diduga digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia pada 2014.
Kabar uji coba S-500 ini muncul setelah sepekan sebelumnya Rusia dikabarkan telah membuat sebuah senjata baru bernama Avangard, yang akan beroperasi pada 2020.
Senjata baru itu bakal membawa hulu ledak nuklir dan dipasangkan di atas rudal antar-benua. Militer Rusia telah menguji coba senjata rahasia ini sebanyak dua kali dan akan diuji coba lagi pada pertengahan 2018.