TEMPO.CO, Jakarta - Vahid Halilhodzic melayangkan gugatan ke pengadilan atas kasus pemecatannya sebagai pelatih tim nasional Jepang oleh Asosiasi Sepak Bola Jepang, JFA, Kamis 24 Mei 2018.
"Pemecatan itu merusak reputasi dan kehormatannya. Untuk itu dia menggugat JFA sebesar 1 Yen, setara dengan Rp 130 rupiah," tulis Channel News Asia mengutip keterangan pengacara Halilhodzic, Lionel Vincent.
Baca: Piala Dunia 2018: Jepang Tunjuk Nishino Gantikan Halilhodzic
Pesepakbola FC Tokyo berlatih saat uji coba lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 26 Januari 2018. FC Tokyo akan berhadapan dengan Bhayangkara FC dalam laga persahabatan J-LEAGUE Asia Challange 2018, memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia. ANTARA
Pria asal Bosnia itu dibebastugaskan sebagai pelatih tim nasional sepak bola Jepang oleh JFA bulan lalu. Hal ini membuat rekan satu tim marah karena pemecatan yang dilakukan oleh JFA dianggap tindakan brutal dan semena-mena.
Menurut Vincent, dia menuntut penjelasan dan permohonan maaf seraya menuduh Presiden JFA, Kozo Tashima, yang memecat mantan pelatih asal Aljazair dua bulan menjelang Piala Dunia itu, tanpa konsultasi terlebih dahulu.
"Ini bukan persoalan uang bagi Vahid," kata Vincent kepada AFP. "Dia pergi ke Jepang demi Piala Dunia dan dia tidak ingin menjadi kambing hitam yang terlihat bodoh. Dia sangat terluka dan merasa dikhianati."Pesepakbola FC Tokyo berlatih saat uji coba lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 26 Januari 2018. FC Tokyo akan berhadapan dengan Bhayangkara FC dalam laga persahabatan J-LEAGUE Asia Challange 2018, memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia. ANTARA
"Presiden Tashima telah melakukan pelanggaran atas aturan JFA. Untuk itu, kami menuntut dia minta maaf," tambahnya. Vincent menjelaskan, gugatan senilai 1 Yen atau setara dengan Rp 130 itu hanyalah sebagai simbol.
Baca: Piala Dunia 2018 Segera Bergulir, Jepang Pecat Vahid Halilhodzic
Halilhodzic yang ditunjuk menjadi pelatih tim nasional Jepang pada Maret 2015, dipecat setelah serangakaian penampilan kesebelasan Jepang tidak mengesankan. JFA menunjuk bekas Direktur Teknik Akira Nishino sebagai penggantinya. Perselisihan hukum ini, tulis Channel News Asia, dapat mempengaruhi persiapan Jepang menghadapi Piala Dunia di Rusia yang akan berlangsung hanya beberapa minggu.