Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Untuk Pertama Kalinya, Inggris Hukum Pelaku Kawin Paksa

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Nasoin Akhter (15) tertunduk meratapi pernikahannya dengan seorang pria berumur 32 tahun di Manikganj, Bangladesh, 20 Agustus 2015. Nasoin dipaksa menikah dengan pria berumur 32 tahun saat usianya masih 15 tahun karena kondisi ekonomi orang tuanya yang sulit. Allison Joyce/Getty Images
Nasoin Akhter (15) tertunduk meratapi pernikahannya dengan seorang pria berumur 32 tahun di Manikganj, Bangladesh, 20 Agustus 2015. Nasoin dipaksa menikah dengan pria berumur 32 tahun saat usianya masih 15 tahun karena kondisi ekonomi orang tuanya yang sulit. Allison Joyce/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, London - Seorang ibu asal Inggris dihukum karena membuat putrinya yang masih remaja untuk kawin paksa di Pakistan. Ini membuat perempuan itu sebagai orang pertama Inggris yang dihukum untuk kasus pernikahan paksa.

Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu dinyatakan bersalah setelah menjalani persidangan di pengadilan Birmingham Crown Court. Pengadilan mendengarkan pengakuan korban yang menangis saat dipaksa menikah dengan seorang pria yang masih berkerabat dan berumur 16 tahun lebih tua darinya.

Baca: Wanita Korban Kawin Paksa Sajikan Susu Beracun, 13 Orang Tewas

 

Bahkan bertahun-tahun sebelumnya sang gadis dilecehkan secara seksual sesaat setelah kontrak pernikahan dibuat. Gadis, yang saat itu berusia 13 tahun itu, harus menjalani aborsi saat kembali ke Inggris.

Pengadilan Birmingham Crown Court memproses kasus kawin paksa yang melibatkan seorang ibu asal Inggris dan putrinya, yang diminta kawin paksa di Pakistan, Selasa, 22 Mei 2018. Daily Mail

Ini adalah pertama kalinya kasus perkawinan paksa berhasil dituntut di pengadilan pidana di Inggris. Sang ibu menipu anak gadisnya dengan mengajaknya bepergian ke luar negeri pada 2016.

Baca: Kawin Paksa Jadi Penyebab Tertinggi Perceraian

Ketika gadis itu mendekati ulang tahunnya yang ke-18, dia ditipu oleh ibunya untuk pergi ke Pakistan dengan alasan sebagai liburan keluarga.

Sang ibu, yang tidak disebutkan namanya karena alasan hukum untuk melindungi identitas korban, dihukum karena menipu korban untuk pergi ke Pakistan, untuk masuk ke dalam pernikahan palsu, pernikahan paksa dan sumpah palsu, setelah dia berbohong tentang kejadian itu di Pengadilan Tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daily Mail melansir saat memberikan bukti selama persidangan, gadis itu menceritakan persiapan pernikahan terus dilakukan meskipun dia keberatan.

Pasangan itu kemudian menikah pada September 2016 setelah dia merayakan ulang tahunnya yang ke-18 dan pasangannya berusia 33 tahun.

"Saya tidak ingin menikah dengannya," kata gadis itu, seperti dilansir Mirror pada 23 Mei 2018.

Gadis itu terus menahan siksaan hingga ia kembali ke Inggris dan mengeluhkan paksaan ibunya itu. Ibunya langsung dipanggil ke Pengadilan Tinggi pada awal tahun lalu.

Membuka kasus, jaksa Deborah Gould mengatakan korban adalah seorang gadis muda yang dikecewakan oleh ibunya.

Ketika putusan dibacakan, terdakwa tampak terkejut. Si ibu lalu ditahan untuk dijatuhi hukuman pada Rabu, 23 Mei 2018.

Gadis itu dikembalikan ke Inggris dengan bantuan dari Home Office dengan polisi dan pekerja sosial menceritakan peristiwa kawin paksa yang sebenarnya. Ini berujung pada penangkapan si ibu pada Januari 2017.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

2 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

6 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

9 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

9 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris berjalan setelah menghadiri kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham, di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. REUTERS/Chris Radburn
Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

Sejumlah media terkemuka Rusia menuliskan bahwa Raja Charles III telah meninggal karena kanker. Berita itu membuat Kedubes Inggris turun tangan.


Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

9 hari lalu

Oliver Dowden. REUTERS
Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

Wakil Perdana Menteri Inggris meyakinkan tidak akan meninggalkan Israel, namun saat yang sama menyerukan gencatan senjata


Kate Middleton Menghilang, Kakak Putri Diana Bandingkan dengan Nasib Adiknya

10 hari lalu

(Tengah) Potret Kate Middleton bersama ketiga buah hati yang diunggah dalam momen Hari Ibu di Inggris pada Minggu, 10 Maret 2024. Foto: Instagram/@princeandprincessofwales
Kate Middleton Menghilang, Kakak Putri Diana Bandingkan dengan Nasib Adiknya

Kakak Putri Diana membandingkan menghilangnya Kate Middleton dengan adiknya.


Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

11 hari lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.


Rusia Dituding Mengganggu Sinyal Pesawat Menteri Pertahanan Inggris

14 hari lalu

Grant Shapps. REUTERS/Toby Melvill
Rusia Dituding Mengganggu Sinyal Pesawat Menteri Pertahanan Inggris

Rusia dituduh memutus sinyal satelit pada pesawat yang digunakan oleh Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps saat kembali dari Polandia