Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Wajibkan Tempat Ibadah Mengibarkan Bendera Nasional

image-gnews
Warga melintas di halaman Masjid Niujie, di Beijing, Cina, 3 Mei 2018. Masjid Niujie memiliki arsitektur bangunan tradisional Tiongkok dan Arab, dengan luas keseluruhan komplek masjid mencapai 6000 meter persegi. ANTARA/Zabur Karuru
Warga melintas di halaman Masjid Niujie, di Beijing, Cina, 3 Mei 2018. Masjid Niujie memiliki arsitektur bangunan tradisional Tiongkok dan Arab, dengan luas keseluruhan komplek masjid mencapai 6000 meter persegi. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mewajibkan semua tempat ibadah mengibarkan bendera nasional dan mempelajari konstitusi, nilai-nilai inti sosialis negara itu. Hal ini untuk memperkuat konsep kebangsaan dan meneruskan semangat patriotisme.

Imbauan itu dirilis oleh Asosiasi Islam Cina atau The China Islamic Association pada akhir pekan, yang dipuji sebagai kemajuan untuk perkembangan agama.

Baca: Cina Bersiap Ambil Sampel DNA Etnis Uighur Muslim  

Dalam surat yang diterbitkan di situsnya, asosiasi tersebut mendesak masjid di Cina untuk menaikkan bendera nasional sepanjang waktu dan ditempatkan di posisi-posisi penting.

Seperti dilansir Times of India pada 22 Mei 2018, imbauan itu juga mewajibkan asosiasi dan masjid harus mempelajari konstitusi Cina, nilai-nilai inti sosialis dan budaya tradisional klasik.

Kelas-kelas studi hukum harus dberikan agar umat Islam dapat melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan hukum dan benar memahami hubungannya dengan doktrin agama.

Baca: Cina Paksa Tahanan Muslim Menyantap Makanan Haram

Asosiasi Ilsma Cina adalah badan yang berafiliasi dengan pemerintah dan memiliki kekuatan tunggal untuk mengakreditasi para imam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Surat itu berasal dari peraturan pemerintah yang baru saja direvisi tentang urusan agama, yang mulai berlaku pada Februari lalu. Surat itu mendorong kelompok-kelompok hak asasi untuk menyuarakan keprihatinan akan kebebasan beragama.

Islam adalah salah satu dari lima agama yang diakui secara resmi oleh partai Komunis Cina. Negara ini adalah rumah bagi sekitar 23 juta Muslim dan sekitar 35.000 masjid. Mayoritasnya berada di Xianjiang yang merupakan rumah bagi etnis Uyghur.

Imbauan agar tempat ibadah mengibarkan bendera nasional dan mempelajari konstitusi  juga tidak lepas dari kritik beberapa netizen di media sosial.

Baca: Cina Larang Nama Berbau Islam untuk Bayi di Xinjiang

Pengguna Internet mempertanyakan apakah mengibarkan bendera nasional di situs keagamaan merupakan pelanggaran terhadap prinsip pemisahan politik dan agama.

Menanggapi kritikan itu, para ahli mengatakan hukum Cina menetapkan politik dan agama tidak boleh saling mengganggu, tetapi bendera nasional mewakili negara, bukan politik dan bendera itu tidak mengintervensi kebebasan kegiatan keagamaan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.