TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Integrasi Denmark mendesak agar umat muslim di negara itu tidak seharusnya bekerja ketika bulan Ramadan demi kebaikan orang banyak.
"Berpuasa selama sebulan mendatangkan bahaya dalam beberapa karir dan berbahaya untuk kita semua," kata Inger Stoejberg, seperti dilansir The Local Denmark pada 21 Mei 2018.
Anggota Partai Liberal kanan tengah itu lantas mendesak semua muslim untuk mengambil cuti selama Ramadan untuk menghindari dampak negatif terhadap masyarakat Denmark.
Baca: Ramadan, Aleppo Suriah Dipercantik
Stoejberg mengatakan kinerja dari karyawan juga akan terpengaruh akibat tidak makan dan minum pada siang hari selama bulan puasa. Seperti dilansir WSOCTV dengan mengutip AP, dia mengatakan pekerjaan yang bisa terganggu saat pekerjanya menjalankan puasa adalah sopir bus.
Sejumlah umat muslim Thailand menikmati makanan saat berbuka pada hari pertama Ramadan di sebuah masjdi di Bangkok, Thailand, 18 Mei 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanggapi pernyataan kontroversial menteri itu, Ketua Uni Wanita muslim, Pia Jardi, menggambarkan sebagai saran yang tidak masuk akal.
"Tidak ada informasi atau statistik menunjukkan, orang-orang yang berpuasa akan berpilaku menyimpang. Di sebagian besar negara Islam, toko dan tempat bisnis beroperasi seperti biasa," kata Jardi.
Baca: Cerita Duta Besar Australia Menghadapi Ramadan di Indonesia
Ini bukan pertama kalinya Stojberg melontarkan pernyataan kontroversial.
Wanita itu memicu kontroversi pada tahun lalu ketika mengunggah ke Facebook foto dirinya tersenyum dan memegang kue untuk merayakan kebijakan ke-50 Denmark untuk penegakan hukum imigrasi.
Salah satu langkah yang diberlakukan pada 2016 memungkinkan polisi menyita barang-barang berharga dari pengungsi. Belakangan pedoman pemerintah mengecualikan cincin pernikahan dan pertunangan setelah para kritikus menyamakan rencana penyitaan emas dari orang-orang Yahudi oleh Nazi selama Perang Dunia II.
Selama 15 tahun terakhir, Denmark terus memperketat kebijakan imigrasinya, bersikeras para imigran harus mempelajari adat istiadat dan bahasa negara itu untuk beradaptasi dengan pasar tenaga kerja. Ramadan menjadi pengalaman unik bagi muslim di Eropa.