TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menuntut Korea Selatan untuk segera memulangkan belasan pelayan yang melarikan diri dua tahun lalu. Tuntutan itu diberikan hanya beberapa hari setelah secara tiba-tiba KTT lanjutan antar-Korea dibatalkan secara sepihak.
Baca: Lebih dari 20 Restoran Korea Utara di Luar Negeri Ditutup
Baca Juga:
Menurut Pyongyang, para pelayan wanita itu tidak melarikan diri melainkan diculik oleh Seoul dari restoran Korea Utara di Cina. Korea Selatan membantahnya dan menyebutkan pembelotan itu karena kemauan para pelayan itu sendiri.
Masalah itu kemudian menjadi kontroversi ketika mantan manajer restoran Korea Utara di Beijing mengaku berbohong kepada wanita-wanita itu dan memaksa mereka agar mengikutinya di bawah perintah agen mata-mata Korea Selatan.
Baca: Kena Sanksi, Koki Jepang di Korea Utara Tak Dapat Ikan Impor
Baca Juga:
Menurut kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Palang Merah Korea Utara mengatakan, nasib tak menentu para wanita Korea Utara bisa membahayakan hubungan antara kedua negara.
"Pihak berwenang Korea Selatan harus ... mengirim perempuan warganya ke keluarga mereka tanpa penundaan dan dengan demikian menunjukkan keinginan untuk meningkatkan hubungan Utara-Selatan," demikian isi pernyataan itu, seperti dilansir Channel News Asia pada 21 Mei 2018.
Tuntutan itu diberikan setelah Korea Utara secara sepihak membatalkan KTT lanjutan antar-Korea sebagai bentuk protes atas latihan bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat.
CHANNEL NEWS ASIA