TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, 82 tahun, dilarikan ke rumah sakit di Tepi Barat akibat komplikasi setelah menjalani operasi ringan pekan lalu. Keterangan tersebut disampaikan seorang pejabat Palestina, Ahad, 20 Mei 2018, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
"Ini untuk ketiga kalinya Abbas dilarikan ke rumah sakit dalam sepekan," tulis Reuters.
Baca: Mantan PM Yordania Desak Presiden Palestina Mahmoud Abbas Mundur
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Riyadh, Arab , 20 Desember 2017. Palestinian President Office (PPO)/Handout via REUTERS
Abbas menjalani operasi ringan di bagian telinga pada Selasa, 15 Mei 2018. "Beliau dibawa ke rumah sakit lagi pada Sabtu tengah malam," tulis kantor berita Palestina, Wafa.
Salah seorang pejabat Palestina di Ramallah mengatakan Abbas dibawa kembali ke rumah sakit pada Ahad dinihari setelah suhu badannya tinggi. "Dokter menyarankan dia harus dibawa kembali ke rumah sakit."
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Wafa pada Ahad ini, berbunyi bahwa Abbas dibawa ke rumah sakit untuk checkup hasil operasi ringan kupingnya beberapa hari lalu di Rumah Sakit al-Istishari di Ramallah. Hasil tes kesehatan bagus sehingga Abbas boleh meninggalkan rumah sakit.
Pernyataan kedua Wafa menyebutkan, "Manajer Rumah Sakit al-Istishari, Saed Sarahneh, mengatakan hasil tes kesehatan Abbas baik dan kondisi kesehatannya meyakinkan."Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst
Seorang pejabat Palestina yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan suhu tinggi itu mungkin disebabkan akibat radang di telinga dan belum sembuh total.
Pada Februari 2018, Abbas dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat untuk cek kesehatan ketika melakukan perjalanan untuk berpidato di Sidang Dewan Keamanan PBB di New York.
Baca: Dewan Nasional Palestina Tunjuk Mahmoud Abbad Jadi Ketua PLO
Abbas menjadi Presiden Palestina setelah kematian Yasser Arafat pada 2004. Dia juga menjabat sebagai Ketua Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).