TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan menyimpulkan Adolf Hitler meninggal pada 1945 di Berlin, Jerman. Kesimpulan itu dibuat setelah mendapat izin untuk meneliti sianida dan peluru di fragmen gigi diktator Nazi Jerman yang disimpan di Moskow, Rusia.
Penemuan itu sekaligus mengubur semua teori konspirasi yang beredar selama ini tentang nasib Hitler seusai Nazi Jerman Takluk.
Baca: Memoar Hitler 'Mein Kamf' Jadi Buku Terlaris di Jerman
“Gigi itu asli, tidak ada keraguan. Studi kami membuktikan Hitler meninggal pada 1945, ”kata profesor Philippe Charlier.
“Kita bisa menghentikan semua teori konspirasi tentang Hitler. Dia tidak melarikan diri ke Argentina dengan kapal selam, dan dia tidak berada di pangkalan tersembunyi di Antartika atau di sisi gelap bulan.”
Penelitian yang ditulis oleh Charlier bersama empat peneliti lainnya, diterbitkan pada hari Jumat pekan lalu di majalah ilmiah European Journal of Internal Medicine.
Selain itu analisis terhadap gigi Hitler juga memastikan sang diktator itu merupakan seorang vegetarian.
Baca: Benarkah Penyakit Ini yang Membuat Hitler Jadi Brutal?
"Analisis gigi Hitler menemukan endapan tartar putih dan tidak ada jejak serat daging, diktator itu vegetarian," kata Charlier, seperti dilansir South China Morning Post pada Sabtu, 19 Mei 2018.
Pada Maret dan Juli 2017, dinas rahasia Rusia FSB dan arsip negara Rusia memberi wewenang kepada tim peneliti untuk memeriksa tulang belulang diktator untuk pertama kalinya sejak 1946. Ini izin yang amat jarang diberikan kepada peneliti.
Tim Perancis mampu melihat fragmen tengkorak Hitler, yang menunjukkan lubang di sisi kiri yang kemungkinan besar disebabkan oleh peluru.
Baca: Hitler Ternyata Hampir Membuat Bom Atom
Jika penelitian ini menegaskan pandangan yang diterima secara umum bahwa Hitler meninggal pada 30 April 1945, di bunker Berlin dengan temannya Eva Braun, itu juga memberi petunjuk baru tentang penyebab pasti kematian.
“Kami tidak tahu apakah dia telah menggunakan ampul sianida untuk bunuh diri atau apakah itu peluru di kepala. Kemungkinan besar keduanya, ”katanya.
Penyelidikan gigi Adolf Hitler tidak menemukan jejak bedak yang menunjukkan tidak ada pistol yang ditembakkan ke mulut, lebih mungkin leher atau dahi.
SOUTH CHINA MORNING POST