TEMPO.CO, Havana – Saksi mata jatuhnya pesawat Boeing 737-200 di Havana, Kuba, mengatakan mendengar suara keras saat pesawat itu sedang lepas landas.
Orestes Bentancour, yang tinggal di area Santiago de las Vegas, mengatakan dia keluar rumah karena mendengar suara bising pesawat itu.
“Saya melihat pesawat miring dan bergerak semakin cepat sebelum jatuh,” kata Bentancour seperti dilansir CNN, Jumat, 18 Mei 2018.
Seorang saksi mata lainnya mengatakan mendengar ledakan besar saat pesawat itu jatuh. “Kami mendengar suara ledakan dan melihat ada awan asap berukuran besar naik ke atas,” kata Gilberto Menendez, yang berbisnis restoran di dekat lokasi jatuhnya pesawat di area pertanian Boyeros, Havana, seperti dilansir Reuters, Jumat, 18 Mei 2018.
Baca: Kecelakaan Pesawat di Kuba, Sedikitnya 100 Orang Tewas
Pesawat Boeing 737-200 ini telah beroperasi selama 40 tahun dan dimiliki maskapai Aerolineas Damojh. Pesawat ini disewakan kepada perusahaan Cubana de Aviacion. Menurut Otoritas penerbangan sipil Kuba, pesawat sewaan itu mengalami gagal mesin dan jatuh sekitar 9 kilometer dari Bandara Jose Marti International Airport.
Seperti diberitakan sebuah pesawat Boeing 737 jatuh saat lepas landas dari sebuah bandara di Havana dan menewaskan sekitar 100 orang penumpang. Hanya tiga orang penumpang yang selamat dari 105 penumpang pada peristiwa ini.
Ini merupakan kecelakaan pesawat terburuk dalam sejarah Kuba selama 30 tahun terakhir.
Baca: Miguel Diaz-Canel, Presiden Baru Kuba
Pesawat ini sedang dalam penerbangan menuju Holguin, yang merupakan sebuah kota populer bagi turis dengan pantainya yang asli.
Ada lima penumpang anak-anak di pesawat itu. Lima orang dari penumpang dan kru berkewarga-negaraan asing. Dua diantaranya dari Argentina dan sisanya dari Meksiko.
Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, yang baru saja terpilih menggantikan Raul Castro, mengatakan sejumlah besar penumpang pesawat tewas dalam kejadian ini. “Petugas telah memadamkan api dan sedang mengidentifikasi para korban,” kata dia seperti dilansir media Reuters. “Otoritas penerbangan sedang menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat.”
Pemerintah Kuba mendeklarasikan periode berduka dimulai sejak 6 pagi pada 19 Mei hingga 12 malam pada 20 Mei 2018. Bendera Kuba akan dikibarkan setengah tiang di instansi pemerintah dan militer.
Sedangkan Raul Castro, yang sekarang menjadi ketua Partai Komunis, yang berkuasa, menyampaikan belasungkawa kepada rakyat atas tragedi ini. Dia baru saja selesai menjalani operasi hernia.
Manajemen Boeing mengatakan ikut berbela sungkawa atas jatuhnya pesawat buatan perusahaan asal Amerika Serikat ini. “Satu tim teknis Boeing bersiap untuk membantu seperti diizinkan oleh perundangan AS atas arahan dari Badan Layanan Keamanan Transportasi Nasional AS dan otoritas Kuba,” begitu bunyi pernyataan itu.