TEMPO.CO, Jakarta - Serangan teror Markas Komando Brimob, Depok, pada Selasa, 8 Mei 2018 dan teror bom Surabaya di tiga gereja berbeda pada Minggu, 13 Mei 2018, menyita perhatian dunia. Komunitas Palestina di Indonesia pun prihatin dan berduka cita atas rentetan teror tersebut yang memakan korban jiwa.
Dalam keterangannya pada Kamis, 18 Mei 2018, Komunitas Palestina di Indonesia mengirimkan doa bagi umat Kristen Indonesia atas teror yang menargetkan tempat ibadah di Surabaya. Komunitas Palestina di Indonesia juga mengecam keras teror bom Surabaya, Jawa Timur, dan semua bentuk kekerasan yang menargetkan orang-orang tak berdosa dan badan-badan pemerintah.
"Semoga korban yang meninggal diterima ditempat yang terbaik disisi-Nya, dan keluarga yang ditinggal diberi keikhlasan dan ketabahan. Kepada korban luka, semoga dapat ditolong dan segera sehat kembali," demikian bunyi keterangan Komunitas Palestina.
Baca: Serangan Bom, 12 Negara Terbitkan Travel Advice ke Indonesia
Pasukan Brigade bersenjata lengkap berjaga pasca bentrok antara tahanan dan polisi di depan Markas Besar Brikade Mobil di Kelapa Dua Depok, 10 Mei 2018. Dalam kerusuhan ini 5 polisi meninggal dan 1 dari pihak Napi Teroris. Tempo/Amston Probel
Baca: 3 Wilayah di Surabaya Ini Paling Diincar Pemburu Rumah
Komunitas ini pun berharap, rentetan serangan teror ini tidak mempengaruhi harmoni dan kohesi masyarakat, membuat Indonesia tetap menjadi negara yang aman, stabil dan makmur. Terorisme adalah sebuah tindakan biadab yang tak ada hubunganya dengan agama sehingga Komunita Palestina di Indonesia menolak penggunaan agama untuk mejastifikasi aksi teror.
Tindakan para teroris dan radikalis merupakan pembajak agama Islam. Sebab Allah dalam al-Quran surat Al Ma’idah ayat 32 telah berfirman, “Siapapun yang membunuh manusia tidak bersalah, seolah dia telah membunuh seluruh manusia. Dan siapa pun yang menyelamatkan salah satunya, seolah dia telah menyelamatkan seluruh umat manusia."
Setelah serangan bom Surabaya di tiga gereja dan serangan teror yang mengikutinya, Komunitas Palestina di Indonesia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu menghadapi terorisme dan radikalisme yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk memaksakan kehendak dan keyakinannya.