TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Putri Anwar Ibrahim, Nurul Izzah, bercerita momen pengumuman kemenangan koalisi Pakatan Harapan pada pemilu Malaysia 9 Mei 2018.
Nurul, yang juga wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, mengatakan kedua orang tuanya tidak menyangka dengan kemenangan yang diraih. Ayahnya, Anwar Ibrahim, menjabat sebagai ketua umum, dan ibunya, Wan Azizah, menjabat sebagai Presiden di partai itu.
Baca: Eksklusif -- Wan Azizah: Mahathir -- Anwar Ibrahim Bicara Kabinet
Pengumuman hasil rekapitulasi perolehan kursi setiap partai, yang mengalami keterlambatan, terjadi pada Kamis pukul 4 pagi, 10 Mei 2018. Saat itu KPU Malaysia mengumumkan Pakatan Harapan meraih 113 kursi, dan Barisan Nasional hanya mendapat 79 kursi.
“Saya sedang dalam perjalanan bergegas kembali ke KL (Kuala Lumpur) bersama kedua anak saya, yang masih belum tidur pada pukul 4 pagi itu,” kata Nurul Izzah kepada Tempo lewat aplikasi WhatsApp, Ahad, 13 Mei 2018.
Baca: Eksklusif - Najib Razak Minta Maaf, Putri Anwar Ibrahim Bilang...
Nurul, 37 tahun, menambahkan kedua orang tuanya,”Sangat terkejut melihat hasilnya. Terjadi pembalikan dukungan publik seperti yang diharapkan. Rakyat juga menjaga kotak suara.”
Nurul mengaku terus mengikuti perkembangan hasil penghitungan suara pemilu Malaysia 2018 saat itu. Sesuai kebiasaan di Malaysia, seperti diberitakan, pengumuman hasil pemilu biasanya dilakukan pada sekitar pukul sepuluh malam pada hari pencoblosan.
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) berbicara di depan para pendukungnya didampingi oleh istrinya Wan Azizah Wan Ismail setelah persidangan atas kasus sodomi yang menimpanya memberikan vonis bebas di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (9/1). REUTERS/Bazuki Muhammad
Namun kemarin, KPU Malaysia baru mengumumkan hasil pada sekitar pukul empat subuh keesokan harinya.
“Saya terus menerus mengikuti update sepanjang malam, dan saya sangat mengapresiasi kepada rakyat Malaysia yang memilih untuk perubahan pada pemilu 2018 ini,” kata Nurul.
Saat ditanya apakah saat itu dia memprediksi PH bakal mampu mengalahkan BN, Nurul mengatakan,”Saya yakin satu-stunya yang berpikir itu bisa dilakukan tidak lain adalah Anwar Ibrahim,” kata Nurul.
Saat ini, Anwar masih menjalani masa tahanan dan akan segera dibebaskan setelah mendapatkan pengampunan penuh dari Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Sultan Muhammad V.
Nurul bercerita ketegangan meningkat menjelang pengumuman hasil rekapitulasi perolehan kursi parlemen. “Tapi tentu saja dukungan rakyat untuk perubahan sangat luar biasa.” Nurul juga mengatakan Anwar Ibrahim bakal segera membuat pernyataan soal pembentukan kabinet baru Malaysia.
