TEMPO.CO, Paris – Polisi menembak mati seorang lelaki pelaku penusukan sejumlah warga dalam peristiwa teror di Paris, Prancis, yang menewaskan satu orang. Situs SITE menyebut kelompok teror ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan itu.
Pelaku menyerang warga menggunakan pisau di area sekitar St. Augustine Street di distrik Opera di Paris pada sekitar pukul 9 malam, Sabtu, 12 Mei 2018. Pelaku melukai empat orang dan berteriak Allahu Akbar.
Baca: Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame
“Saya baru saja keluar dari sebuah acara komedi dekat Opera di Paris pusat dan disuruh kembali masuk oleh petugas karena ada orang gila dengan pisau,” kata Charles Pellegrin, seorang jurnalis yang mencuit peristiwa ini di Twitter, seperti dilansir media Euronews, Sabtu, 12 Mei 2018.
Pellegrin melanjutkan ceritanya. “Begita kami di dalam gedung, kami mendengar suara sirene dan dua suara tembakan. Saya lalu berbicara kepada saksi mata bahwa ada seorang lelaki menikam sejumlah orang secara acak.”
Baca: Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame
Menurut Pellegrin berdasarkan kesaksian warga, polisi mencoba melumpuhkan pelaku dengan menggunakan tembakan listrik namun gagal. Polisi lalu menembak dua kali ke arah pelaku.
Seorang saksi mata lainnya, Fiona Zanetti mengatakan dia mendengar suara teriakan dan melihat ceceran darah ketika baru keluar dari restoran di dekat lokasi.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb, memuji otoritas lewat cuitan di Twitter. “Saya memuji ketenangan dan reaksi cepat polisi dengan menetralisir pelaku. Doa saya untuk para korban dari serangan menyedihkan ini.”
Media ABC News melansir Jaksa Paris, Francois Molins, mengatakan sedang menyelidiki kasus ini apakah termasuk tindakan terorisme.
“Berdasarkan testimoni para saksi mata yang mengatakan mereka mendengar penyerang meneriakkan ‘Allahu Akbar’ dan karena cara penyerangannya, kasus ini ditangani unit anti-teror,” kata dia.
Situs SITE, yang memantau pesan yang dipublikasikan ISIS, melansir kelompok teroris itu mengaku bertanggung jawab atas teror di Paris. “Pelaku penusukan di Kota Paris adalah tentara Negara Islam dan operasi itu dilakukan sebagai respon untuk menyerang negara koalisi,” begitu dilansir situs SITE dengan mengutip media ISIS, Amaq Agency.