TEMPO.CO, Jakarta - PBB, Rusia, Prancis, Jerman dan Inggris, mendesak Israel dan Iran agar menghindari ketegangan lebih lanjut. Seruan itu disampaikan setelah Israel melancarkan serangan udara ke Suriah untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas Iran yang ada di Suriah.
Baca: Demi Timur Tengah, Israel dan Arab Saudi Bersatu
Seorang anak laki-laki membawa barang-barang di antara bangunan yang rusak akibat pertempuran di kota Douma, Suriah, 16 April 2018. REUTERS/Omar Sanadiki
Sebelumnya pada Kamis, 9 Mei 2018, Israel menyatakan terpaksa melancarkan pengeboman guna membalas serangan roket Iran yang ditembakkan dari dataran tinggi Golan, sebuah wilayah di Suriah yang diyakini dikuasai Iran. Atas serangan Iran itu, tidak ada kerusakan dipihak Israel. Serangan itu tak pelak menaikkan ketegangan dan menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran 2015.
"Segera hentikan seluruh tindakan permusuhan," kata Sekjen PBB, Antonio Guterres, Jumat, 11 Mei 2018, waktu setempat.
Baca: Bahrain Dukung Israel Serang Iran
Dikutip dari situs Aljazeera.com pada Jumat, 11 Mei 2018, Guterres mendesak Dewan Keamanan PBB agar secara aktif menanggapi situasi yang terjadi dan secara bahu-membahu membagi tanggung jawab dibawah Piagam PBB.
Sedangkan Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, segera melakukan pertemuan di kota Aachen, Jerman pada Kamis, 11 Mei 2018. Melalui pertemuan itu keduanya kompak menyerukan perlunya sikap saling menurunkan ketegangan di kawasan. Adapun Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan Iran harus menahan diri dari tindakan yang hanya akan meningkatkan ketidakstabilan.
Seruan juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang meminta seluruh pihak menarik diri. Menurutnya, serangan Israel telah menaikkan ketegangan dan Moskow menyerukan Israel dan Iran sama-sama menghindari tindakan yang saling memprovokasi. Setiap permasalahan harus diselesaikan lewat dialog.
Dalam perang sipil Suriah, baik Iran dan Rusia, sama-sama melakukan intervensi untuk mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Sedangkan Israel sudah lama memperingatkan tidak bisa menerima sikap Iran masuk secara militer ke Suriah.