TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Tokoh oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad, mengungkapkan rencananya terhadap Najib Razak, bekas PM yang kalah pada pemilu 2018.
Selama masa kampanye, Mahathir berulang kali menyebut bekas anak didiknya itu, yang didukung sebagai PM pada 2009 untuk menggantikan anak didiknya yang lain yaitu Abdullah Badawi, sebagai koruptor dan sering menyalah-gunakan kekuasaan pemerintah.
Baca: Mahathir Menang Pemilu, Jadi Perdana Menteri Malaysia Lagi
“Kami tidak akan melakukan balas dendam. Kami ingin mengembalikan kedaulatan hukum,” kata Mahathir dalam jumpa pers di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 10 Mei 2018.
Tokoh oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad, memenangkan pemilu Malaysia melawan inkumben PM Najib Razak. Reuters
Najib Razak belum mengeluarkan pernyataan apapun soal hasil pemilu Malaysia ini. Namun salah satu petinggi Umno mengatakan kepada Tempo,"Mereka (Pakatan Harapan) menang." Rencananya, Najib akan menggelar jumpa pers pukul 11 siang, Kamis, 10 Mei 2018 waktu setempat.
Baca: Najib Vs Mahathir Beradu Siaran Langsung Jelang Pemilu Malaysia
Setelah pengumuman hasil pemilu Malaysia 2018 sempat tertunda, yang biasanya dilakukan pada sekitar pukul sepuluh malam pada hari pencoblosan, Komisi Pemilihan Umum Malaysia akhirnya mengumumkan hasil akhir rekapitulasi suara pada Kamis pukul 4 pagi, 10 Mei 2018.
Mahathir sempat menggelar jumpa pers mempertanyakan keterlambatan pengumuman hasil rekapitulasi suara pemilu. Dia mengkhawatirkan adanya hanky panky yang dilakukan antara Komisi Pemilihan Umum Malaysia dengan pemerintah. "Kami dengar ada pertemuan-pertemuan yang digelar," kata dia.
Pelaksana tugas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, sedang memasukkan surat suara ke kotak di sebuah tempat pemungutan suara di Pekan, Pahang, pada pemilu Malaysia, Rabu, 9 Mei 2018. Twitter @Najibrazak
Pimpinan KPU Malaysia menanggapi ini dengan mengatakan belum bisa mengumumkan hasil penghitungan suara karena masih ada suara yang belum masuk. "Kami harap publik bersabar," kata M Hashim ABdullah, ketua election commission.
Dalam kampanye di Putrajaya pada akhir pekan lalu, Mahathir menyindir munculnya skandal 1MDB, yang merupakan perusahaan pelat merah untuk mengelola dana investasi.
1MDB merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhad. Nama Najib Razak disebut-sebut terkait dalam skandal triliunan rupiah ini. Saat itu Mahathir bertanya,”Apa hasilnya 1MDB? Tidak ada.”
Lalu dia menyindir,”Adalah hasilnya. Perhiasan merah jambu. Rumah di luar negeri. Adalah hasilnya.” Saat itu Mahathir juga menyindir soal kebiasaan seseorang mengurus rambut, yang terarah pada istri Najib Razak, Rosmah. “Rambutnya seperti rice cooker terbalik,” kata dia di hadapan massa kampanye yang bersorak.
Mahathir juga menyindir soal kebijakan pajak Goods and Services Tax buatan Najib Razak, yang telah membuat harga-harga kebutuhan pokok menjadi naik dan menambah beban hidup masyarakat.
Di akhir orasinya saat kampanye, Mahathir juga meminta masyarakat untuk memilih koalisi Pakatan Harapan untuk mengakhiri kekuasaan pemerintahan kleptokrat pimpinan Najib Razak.