TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Tokoh oposisi sekaligus bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, bakal dilantik sebagai Perdana Menteri setelah koalisi partai politik Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan pemilu Malaysia 2018.
Mahathir bakal didampingi Wan Azizah Wan Ismail sebagai deputi PM, yang merupakan presiden Partai Keadilan Rakyat. Ini merupakan partai bentukan suaminya, Anwar Ibrahim, yang pernah menjabat sebagai deputi PM Malaysia saat Mahathir menjabat sebagai PM. Saat ini Anwar sedang menjalani tahanan dalam kasus sodomi dan akan dibebaskan pada Juni 2018.
Baca: Eksklusif - Wawancara Wan Azizah: Dr Mahathir Berpengalaman
“Saya akan memintakan pengampunan kepada kerajaan (untuk Anwar Ibrahim),” kata Mahathir dalam jumpa pers di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, 10 Mei 2018.
Ini hasil rekapitulasi perhitungan perolehan kursi dari partai peserta pemilu Malaysia. Koalisi Pakatan Harapan meraup 112 kursi sehingga menguasai mayoritas sederhana di parlemen Dewan Rakyat, Kamis, 10 Mei 2018. Election Commission Malaysia
Dalam cuitannya di akun Twitter @drwanazizah, Wan Azizah mengatakan,”Ayo rakyat Malaysia kita berkumpul di padang timur. Amcorp Mall untuk merayakan kemenangan rakyat malam ini.” Dia juga merituit cuitan salah satu pengikutnya yang mengucapkan selama karena Wan Azizah bakal menjadi deputi Perdana Menteri Malaysia pertama.
Baca: Eksklusif - Wan Azizah Ungkap Rahasia Mahathir Maju dari Langkawi
Mahathir juga menjelaskan sikapnya soal posisi Anwar saat ditanya media kapan dia akan menyerahkan posisi PM kepada Anwar seperti janjinya jika memenangkan pemilu. “Secepatnya,” kata Mahathir.
Mahathir menjelaskan Anwar harus mendapatkan pengampunan dari kerajaan dan mengikuti pemilu susulan sehingga bisa menjadi anggota parlemen agar bisa dipilih sebagai Perdana Menteri.
“Itu sistem yang berlaku di Malaysia saat ini,” kata Mahathir.
Komisi Pemilihan Umum Malaysia atau Election Commission mengumumkan koalisi Pakatan Harapan meraih 112 kursi di parlemen sehingga bisa membentuk pemerintahan sendiri.
Tokoh oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad, memenangkan pemilu Malaysia melawan inkumben PM Najib Razak. Reuters
Sedangkan koalisi Barisan Nasional, yang telah memerintah Malaysia selama 61 tahun terakhir, hanya meraih 79 kursi. Pada pemilu sebelumnya, BN meraih 133 kursi meskipun ini terus turun dibandingkan pemilu 2008, yang saat itu menguasai dua pertiga kursi parlemen.
Kemenangan Pakatan Harapan pimpinan Mahathir ini menandai berakhirnya dominasi 13 partai dalam Barisan Nasional pimpinan Najib Razak, yang sebelumnya menjabat PM selama 9 tahun.
“Saat perubahan telah datang. Saya harap orang-orang di kekuasaan menyadari ini,” kata Asifa Hanifah, salah satu warga yang bergabung mendukung oposisi di Kuala Lumpur tengah sambil melambaikan bendera dan membunyikan klakson mobil. Mahathir bakal dilantik sebagai PM pada hari ini. (*)
Lihat juga video: Bermodal Sofa Bekas, Anak Muda Ini Sukses Belasan Kafe Kopi