TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan yang terjadi antara aparat kepolisian dengan tahanan teroris dalam penjara pusat Brimob, Depok, Jawa Barat, mengejutkan banyak pihak, terlebih setelah kelompok ISIS diyakini dalang serangan. Kerusuhan yang terjadi pada Selasa malam, 8 Mei 2018 itu, menewaskan enam orang, diantaranya lima aparat kepolisian dan satu tahanan teroris.
Situs berita yang dikendalikan oleh kelompok radikal Islamic State atau ISIS, Amaq News Agency, menyebut militan ISIS terlibat dalam kerusuhan itu. Menanggapi laporan ini, Kepolisian membantah adanya keterlibatan ISIS dalam bentrokan tersebut.
Baca:Lewat Video, ISIS Nyatakan Perang Melawan Indonesia dan Malaysia
Petugas Brimob melintas di depan Mako Brimob Kelapa Dua pascabentrok antara petugas dengan tahanan di Depok, Jawa Barat, 9 Mei 2018. Kepolisian meningkatkan pengamanan dengan menutup akses jalan di depan Markas Korps Brimob sehingga tidak dapat dilalui kendraan dan mengalihkannya ke jalur alternatif. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jika merunut pada beberapa serangan teror dua tahun sebelumnya, Indonesia bukan kali pertama ini menjadi sasaran ISIS.
Pada 25 Mei 2017, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kejadian itu menewaskan tiga aparat kepolisian dan melukai 12 orang lainnya.
Dalang penyerangan, Kiki Muhammad Iqbal, telah divonis oleh majelis hakim hukuman penjara selama 9 tahun. Majelis hakim menyebut, pelaku telah merencanakan perbuatan teror itu dan mengajak orang lain untuk mendukung rencananya.
Baca: 17 WNI Eks ISIS Sudah Tinggalkan Suriah Menuju Indonesia?
Setahun sebelum meletupnya teror bom di terminal Kampung Melayu atau persisnya pada 14 Januari 2016, Indonesia diguncang teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Peristiwa ini menewaskan delapan orang dan 26 orang luka-luka. Terdapat warga negara asing yang menjadi korban tewas.
Kantor berita Amaq, sebuah media yang menjadi corong ISIS, melaporkan ISIS adalah dalang dibalik serangan itu. Amaq menulis pejuang-pejuang ISIS telah melancarkan serangan yang menyasar warga negara asing dan pasukan keamanan yang bertugas melindungi mereka. Namun tidak ada pernyataan resmi dari ISIS mengenai hal ini.
Serangan teror bom di jalan Thamrin yang diyakin didalangi oleh ISIS, telah menciptakan ketakutan pada warga negara asing di Jakarta. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menghimbau warga negaranya agar tidak mengunjungi Jakarta jika tidak ada kepentingan mendesak dan menjauhi area-area seperti pusat perbelanjaan, restauran, bioskop dan tempat-tempat berkumpul.