TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemimpin Barisan Nasional, Najib Razak, menyampaikan janji-janji politik terakhir sehari menjelang pencoblosan pada pemilu Malaysia 2018.
Najib, yang juga calon perdana menteri inkumben dan pemimpin Partai Umno, menjanjikan pengurangan pajak penghasilan bagi warga berusia 26 tahun ke bawah.
“Ini berlaku segera,” kata Najib kepada massa yang berkumpul di Kota Pekan, Pahang, Malaysia, Selasa, 8 Mei 2018, seperti dilansir Channel News Asia. Pernyataan Najib ini mendapat tepuk tangan dan sorak pendukungnya.
Baca: PM Najib Razak Bantah Malaysia akan Bangkrut, Ini Buktinya
Najib juga menjanjikan 14-15 Mei sebagai hari libur tambahan menjelang Ramadan agar warga bisa berkumpul dengan keluarga. Janji serupa disampaikan koalisi oposisi Pakatan Harapan, tapi dengan jumlah hari berbeda.
Najib lalu menjanjikan tol gratis selama lima hari pada Idul Fitri jika publik memilih Barisan Nasional. Dalam pidato selama sekitar setengah jam, Najib meminta publik Malaysia berempati kepadanya.
Baca: Eksklusif, Pengamat Minta Najib Razak Buka Audit Skandal 1MDB
Dia mengaku mendapat berbagai tudingan, penghinaan, dan serapah selama kampanye berlangsung. “Walaupun saya seorang pemimpin dan perdana menteri, saya juga manusia biasa, saya punya perasaan dan hati,” ucap Najib.
(Kanan) Mahathir Mohamad, bekas Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun dan (KIri) Najib Razak, inkumbe Perdana Menteri selama 9 tahun terakhir. mahathir-mohamed.blogspot.co.id
Najib menuturkan ini merupakan ujian Tuhan, selain adanya dukungan masyarakat agar dia melanjutkan perjuangan. Ini membuat luka di hati menjadi hilang.
“Saya meminta pemilih untuk memilih Barisan Nasional, yang merupakan partai yang selalu menepati janji-janjinya,” ujarnya.
Selama masa kampanye sebelas hari ini, Najib telah berkeliling ke berbagai daerah, termasuk Langkawi, yang merupakan basis Mahathir Mohamad, yang diusung koalisi oposisi Pakatan Harapan. Najib menggunakan pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ini.
Mahathir, seperti dilansir Reuters, merupakan mentor politik Najib dan membantunya menjadi perdana menteri pada 2009 menggantikan Abdullah Badawi, yang awalnya juga merupakan pilihan Mahathir.
Ilustrasi Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Free Malaysia Today
Najib berusaha menggalang dukungan dari etnis mayoritas Melayu, yang merupakan basis dukungan Umno selama ini. Lewat Barisan Nasional, Umno telah berkuasa selama 61 tahun sejak Malaysia merdeka.
Najib, yang menyebut dirinya sebagai ksatria Bugis, berkampanye ke berbagai daerah sambil menyebutkan berbagai pencapaian pembangunan. Ini, antara lain, menaikkan alokasi dana subsidi BR1M untuk tujuh juta warga berpenghasilan rendah. Dia juga menaikkan gaji pegawai negeri sipil menjelang pemilu.
Selain itu, Najib memaparkan berbagai proyek bernilai triliunan rupiah, seperti pembangunan jalan raya.
Pada akhir pidatonya, Najib Razak mengaku merasakan keinginan rakyat dan menghargai setiap momen bersama rakyat, seperti saat bersalaman. “Saya akan selalu mengingat itu. Kita akan pastikan esok lebih baik daripada hari ini,” kata Najib.