TEMPO.CO, Jakarta - Permukiman ilegal Israel di Efrat menjadi yang pertama menggunakan teknologi drone untuk mengawasi warga sipil Palestina di sekitar permukiman.
Dikutip dari Middle East Monitor, 8 Mei 2018, drone seharga US$ 37 ribu atau sekitar Rp 520 juta ini didanai lembaga Yahudi internasional. Selain itu, dan untuk pertama kalinya, warga Israel menggunakan teknologi drone untuk mengawasi warga Palestina.
Drone ini mampu memantau warga Palestina bahkan saat malam dengan teknologi kamera termal.
Baca: Trump Peringatkan Israel: Pemukiman Yahudi Memperumit Perdamaian dengan Palestina
Pemandangan permukiman Israel, Efrat, di Tepi Barat pada 7 Februari 2017. [Reuters]
Baca: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Minta Maaf ke Umat Yahudi
Dewan pengurus permukiman Efrat mengklaim drone itu untuk melindungi warga Israel dari serangan penusukan oleh warga Palestina.
"Kami akan menggunakan drone ini di permukiman kami untuk antisipasi jika ada teroris yang masuk ke Efrat. Kami akan menerbangkan drone, merekam situasi, dan mengambil gambar yang akan diteruskan ke tentara atau polisi untuk melacak keberadaan teroris," ujar Ketua Dewan Efrat Oded Revivi.
Erfat merupakan permukiman Yahudi terbesar keempat di tanah Palestina dan memiliki jalan raya yang hanya boleh digunakan warga Palestina saat siang.