TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump akan mengumumkan keputusannya terkait kesepakan nuklir Iran, apakah Amerika Serikat tetap ikut dalam perjanjian nuklir Iran yang telah disusun berdasarkan pada perjanjian 2015.
Seperti dikutip dari Associated Press pada 8 Mei 2018, Trump memiliki batas waktu sampai 12 Mei untuk mengambil keputusan terkait kesepakatan nuklir Iran.
Namun Trump beberapa kali memberikan isyarat akan menarik diri dari pakta nuklir Iran dan sekutunya menekan Trump untuk tidak mundur dari pakta.
"Saya akan mengumumkan keputusan saya terkait kesepakatan dengan Iran besok (Selasa) dari Gedung Putih pukul 2pm," kicau Trump melalui Twitter pada Senin.
Baca: Kesepakatan nuklir: Apakah ekonomi Iran lebih baik saat ini?
Presiden Iran Hassan Rouhani. [Daily Post]
Baca: Kesepakatan nuklir Iran: AS akan alami 'penyesalan bersejarah' jika mundur
Belum jelas apakah Trump akan mengumumkan pengakhiran kesepakatan atau memaksa negosiasi ulang. Pada Oktober lalu, Trump meratifikasi kesepakatan dengan Iran, namun tidak mengubah sanksi ekonomi.
Senin lalu, Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Iran tidak akan keluar dari kesepakatan nuklir bahkan jika Amerika Serikat menarik diri, dan yakin Uni Eropa menawarkan jaminan dari perjanjian.
"Apa yang kami mau adalah kesepakatan dipertahankan dan dijamin oleh non-Amerika," ujar Rouhani.
Penundaan Amerika Serikat dan sekutu Eropanya menyusun kesimpulan perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action atau JCPOA, yang telah menunda pengembangan program nuklir Iran. Trump keberatan untuk mengizinkan Iran mengembangkan nuklir hingga 2025.