TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 14 orang tewas dalam sebuah ledakan di masjid di Afganistan timur yang digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih pada Minggu 6 Mei 2018 .
Dikutip dari Aljazeera, Senin 7 mei 2018, juru bicara Kementerian Kesehatan Afganistan mengatakan lebih dari 50 orang terluka dalam serangan di masjid Yaqoubi di kota Khost. Bom meledak saat jamaah dan pendaftar tengah berkumpul pada pukul 10 malam waktu setempat.
Tidak ada klaim terkait serangan ini. Sementara juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengataka Taliban tidak terlibat serangan ini, meskipun Taliban menolak pemilihan umum.
Baca: Ulama Afganistan: Keinginan Taliban Mustahil Terjadi
Pusat pendaftaran pemilih yang diserang oleh seorang pembom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 22 April 2018. Afganistan mendapatkan serangan mematikan berkali-kali dalam beberapa hari ini menjelang pemilihan Dewan Distrik yang akan digelar pada 20 Oktober 2018. AP/Rahmat Gul
Baca: Afganistan Gembira, Pertemuan Ulama Tiga Negara Digelar 11 Mei
Selain bom masjid, lima polisi tewas diserang saat berpatroli di selatan Provinsi Kandahar, seperti dikutip dari Associated Press, Senin 7 Mei 2018.
Juru bicara kepolisian Kandahar mengatakan sembilan polisi lainnya terluka dalam serangan Taliban pada Minggu 6 Mei 2018, saat mereka berpatroli di distrik Marouf yang berdekatan dengan perbatasan Pakistan. Dalam serangan ini 15 pejuang Taliban tewas dan 15 lainnya terluka.
Baku tembak di Afganistan terjadi selama beberapa jam sebelum personel bantuan datang. Taliban membenarkan serangan di Kandahar dilakukan pejuang mereka.