TEMPO.CO, Jakarta - Ammar Campa-Najjar, 29 tahun, berharap bisa membuat gebrakan dalam panggung politik Amerika Serikat. Campa-Najjar adalah politisi berdarah Palestina-Meksiko yang saat ini sedang mencalonkan diri menjadi anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat.
Dikutip dari situs aljazeera.com, Campa-Najjar adalah mantan direktur kampanye mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Dia juga pernah menjadi staf Gedung Putih dan Kementerian Ketenagakerjaan Amerika Serikat. Campa-Najjar mengatakan sedang mencoba membawa perubahan positif secara demografi di distrik California dalam 50 tahun terakhir.
Baca: Trump Tutup Perbatasan Meksiko, Kirim Pasukan Garda, Ada Apa?
Sejumlah pengunjuk rasa menggelar aski protes atas tembok perbatasan antara Meksiko dengan AS yang dibangun oleh Presiden Donald Trump di Kota Meksiko City, 12 Februari 2017. Pada kampanye pilpres kemarin, Trump menyebutkan bahwa imigran Meksiko sebagai "Kriminal". REUTERS
Baca: Trump Bakal Taruh Militer di Perbatasan Meksiko, Ada Apa?
Darah Palestina dan Meksiko membuat sosok Campa-Najjar menarik perhatian publik. Bukannya, ingin menentang pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat-Mexico, Campa-Najjar berjanji jika terpilih menjadi anggota Kongres akan membangun penyediaan lapangan kerja bagi kalangan kelas menengah.
“Saya ingin fokus membantu masyarakat di distrik saya meningkatkan kualitas hidup mereka dan membangun kembali kalangan kelas menengah yang terabaikan oleh pemimpin sebelumnya,” kata Campa-Najjar, Kamis, 3 Mei 2018.
Peluang Campa-Najjar untuk lolos sebagai anggota parlemen akan penuh tantangan, mengingat masyarakat California adalah para pendukung Partai Republik. Dalam pemilu sela untuk memilih anggota Kongres pada November 2018, Campa-Najjar akan berhadapan dengan calon incumbent dari Partai Republik, Duncan D Hunter.
Distrik 50 tempat Campa-Najjar berada, berlokasi di wilayah selatan California yang dekat dengan perbatasan Amerika-Meksiko. Wilayah ini adalah bagian dari kabupaten San Diego.
Dalam wawancaranya dengan Al-Jazeera, Campa-Najjar mengatakan tidak malu mengungkap latar belakang keluarganya. Ibunya adalah orang Meksiko dan ayahnya warga negara Palestina. Kedua orang tuanya bersusah payah membesarkan dia dan kakaknya. Dia meyakinkan jika terpilih nanti akan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat Amerika Serikat.