Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksklusif -- Welsh Soroti Diskualifikasi pada Pemilu Malaysia

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Free Malaysia Today
Ilustrasi Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Free Malaysia Today
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pengamat politik Malaysia, Bridget Welsh, menyoroti diskualifikasi yang dialami sejumlah kandidat calon anggota parlemen khususnya dari partai oposisi pada pemilu Malaysia.

Setidaknya ada sekitar sepuluh calon anggota parlemen Dewan Rakyat dari dua partai oposisi yang terkena diskualifikasi oleh petugas Komisi Pemilihan Umum (election commission/EC), yang berada di bawah kantor Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.

Kedua partai itu adalah Partai Keadilan Rakyat dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia, yang bergabung dengan tiga partai lainnya dalam koalisi Pakatan Harapan (PH). Koalisi ini mengusung bekas Perdana Menteri Mahathir Mohamad sebagai calon Perdana Menteri.

Baca: Eksklusif -- Bridget Welsh: Pemilu Malaysia Diwarnai Kecurangan

Koalisi ini berhadapan dengan koalisi 13 partai pendukung pemerintah, yang bernaung dalam Barisan Nasional (BN). Koalisi ini mengusung inkumben Najib Razak sebagai PM.

Pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Mahathir Mohamad (memegang mikrofon), dan Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail (berkerudung). Utusan Online/Saharuddin Abdullah

“Penggunaan cara diskualifikasi merupakan satu dari banyak cara yang digunakan BN untuk meraup keuntungan. Mereka berharap lebih. Legalitas dari diskualifikasi ini sedang diuji di pengadilan,” kata Welsh kepada Tempo lewat email, Kamis, 3 Mei 2018. Pemilu akan digelar pada 9 Mei 2018.

Baca: Kampanye Pemilu Malaysia Dimulai, Jet Milik Mahathir Disabotase

Welsh mencontohkan kasus yang dialami Wakil Presiden PKR, Tian Chua, yang terkena diskualifikasi karena pernah terkena hukuman pengadilan berupa denda 2000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp7 juta. Ini terkait kasus penghinaan terhadap seorang petugas polisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tian Chua sedang menggugat kasus ini ke Pengadilan Tinggi Malaysia karena berdasarkan aturan main denda sebesar itu tidak bisa menggugurkan pencalonan seseorang sebagai anggota parlemen.

Ini terbukti pada pemilu 2013 ketika dia bisa mendaftar sebagai calon anggota parlemen dari daerah Batu, Kuala Lumpur. Tian Chua telah menjadi anggota dari daerah ini selama dua periode.

Najib Razak bersama para pendukungnya saat berkampanye, 28 April 2018. Twitter.com/najibrazak

“Bukti hukumnya jelas tapi kita akan lihat putusan pengadilan soal ini,” kata Welsh, yang mengamati langsung proses pemilu Malaysia di Kuala Lumpur dan Johor. Welsh menambahkan,”Diskualifikasi ini menjadi beban bagi Najib karena menimbulkan kemarahan karena publik melihat ini sebagai bentuk intervensi polisi untuk mendukung BN,” kata Welsh.

Dalam pernyatannya pada akhir April 2018, pejabat EC menyatakan semua protes atas keputusan diskualifikasi bisa diajukan ke Pengadilan Tinggi Malaysia. “Biarkan pengadilan yang memutuskan, kami akan mematuhinya,” begitu penjelasan pejabat EC.

Secara terpisah, pengamat Awang Azman dari University of Malaya mengatakan sebagian kandidat terkena diskualifikasi karena memang bermasalah. Ini membuat petugas EC memiliki alasan yang sah untuk mendiskualifikasi. “Misalnya kandidat mengalami bangkrut,” kata Awang.

Namun, Awang melanjutkan, penyelesaian teknis seperti ini bisa dilakukan lewat pertemuan namun itu tidak terjadi. “Ini karena aturan pencalonan tergantung melalui EC yang di bawah kekuasaan BN dan Najib Razak,” kata Awang kepada Tempo.

Awang juga menyoroti aturan yang dibuat EC dengan melarang pemasangan foto Mahathir dan Anwar Ibrahim, pendiri PKR yang juga bekas deputi PM, untuk kampanye pada pemilu Malaysia. “Sepertinya BN, lewat EC merasa takut dengan gelombang dukungan untuk PH,” kata Awang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

21 Desember 2022

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]
97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

Mahathir Mohamad salah satu tokoh politik penting dalam dunia politik Malaysia. Selama 2 dekade menjadi Perdana Menteri Malaysia.


Anwar Ibrahim Tuding Dana Kampanye Malaysia dari Judi, Partai Islam Minta Bukti

7 Desember 2022

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah (kiri) dan PM Malaysia Anwar Ibrahim berpose setelah upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia pada 24 November 2022. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS
Anwar Ibrahim Tuding Dana Kampanye Malaysia dari Judi, Partai Islam Minta Bukti

Anwar Ibrahim kembali bersikutan dengan kelompok oposisi Partai Islam Malaysia (PAS). Kali ini ia menyebut soal dana kampanye dari hasil judi.


Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

24 November 2022

Anwar Ibrahim. REUTERS/Hasnoor Hussain
Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

Anwar Ibrahim diangkat sebagai perdana menteri Malaysia yang baru. Raja Malaysia menyampaikan pesan tertulis kepada Anwar Ibrahim.


Profil Anwar Ibrahim: Pernah di Penjara 15 Tahun, Kini Jadi PM Malaysia

24 November 2022

Anwar Ibrahim. REUTERS/Hasnoor Hussain
Profil Anwar Ibrahim: Pernah di Penjara 15 Tahun, Kini Jadi PM Malaysia

Raja Malaysia akhirnya mengangkat Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri. Ia akan dilantik sore ini.


Barisan Nasional Enggan Dukung Muhyiddin Yassin, Membelot ke Anwar Ibrahim?

24 November 2022

Anwar Ibrahim. REUTERS/Hasnoor Hussain
Barisan Nasional Enggan Dukung Muhyiddin Yassin, Membelot ke Anwar Ibrahim?

Koalisi petahana Malaysia, Barisan Nasional, memberikan indikasi untuk mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.


Anwar Ibrahim, Salah Satu Kandidat PM Malaysia 2022

23 November 2022

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim memberikan suara selama pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang, Malaysia 19 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Anwar Ibrahim, Salah Satu Kandidat PM Malaysia 2022

Di tahun ini, Anwar Ibrahim kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri dan bersaing dengan Muhyiddin Yassin.


PM Malaysia Masih Belum Jelas, Begini Politik Malaysia Pasca Pemilu

23 November 2022

Puluhan warga mengantri untuk memberikan suara dalam pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang, Malaysia 19 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
PM Malaysia Masih Belum Jelas, Begini Politik Malaysia Pasca Pemilu

Karena hasil pemilu Malaysia berakhir gantung, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mengatakan bahwa ia akan memilih PM Malaysia berikutnya.


Ketegangan Meningkat setelah Pemilu Malaysia, TikTok dalam Siaga Tinggi

23 November 2022

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menghadiri konferensi pers di luar Istana Nasional, di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Ketegangan Meningkat setelah Pemilu Malaysia, TikTok dalam Siaga Tinggi

TikTok mewaspadai konten provokatif yang melanggar pedoman menyusul ketegangan politik setelah pemilu Malaysia.


Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

23 November 2022

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah melambai kepada awak media yang menunggu di luar Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS/Hasnoor Hussain
Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

Polisi Selangor dilaporkan telah menangkap seorang pria yang tidak puas terhadap Raja Malaysia atas pemilihan perdana menteri baru.


Elite Politik Malaysia Keluar Masuk Istana Negara, Polisi Perketat Pengamanan

23 November 2022

Petugas polisi berjaga di luar Istana Negara, di tengah kunjungan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Elite Politik Malaysia Keluar Masuk Istana Negara, Polisi Perketat Pengamanan

Polisi meningkatkan kontrol keamanan di sekitar gerbang 2 Istana Negara menyusul kegiatan politik di tengah ketidakpastian hasil pemilu Malaysia.