TEMPO.CO, Jakarta - Belanja militer meningkat dari tahun ke tahun sejak dimulainya krisis perang dingin. Saat ini tiga negara yaitu Amerika Serikat, Cina, dan Arab Saudi masuk dalam posisi teratas terkait pengeluaran dana militer.
Dikutip dari Aljazeera, Kamis 3 Mei 2018, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mendata negara-negara yang mengeluarkan anggaran besar dalam sektor militer. Diperkirakan total US$1,73 triliun atau sekitar Rp24,3 ribu triliun anggaran militer global dikeluarkan pada tahun 2017, atau naik 1,1 persen dari tahun sebelumnya.
Baca: Trump Revisi Kebijakan Militer Amerika Serikat Untuk Trangender
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ambil bagian dalam parade militer untuk memperingati ulang tahun ke-90 berdirinya angkatan darat di markas militer Zhurihe di Daerah Otonom Mongolia, Cina, 30 Juli 2017. REUTERS/String
Menurut data lembaga ini, Amerika Serikat Masih menjadi negara dengan belanja militer terbesar dengan total US$610 miliar atau sekitar Rp8,500 triliun dan besaran anggaran ini tetap dari tahun ke tahun. Dengan total anggaran ini, Amerika Serikat menguasai 35 persen pengeluaran militer dunia, dan melampaui anggaran militer tujuh negara yang masuk dalam daftar sepuluh terbesar soal belanja militer.
Cina menempati urutan kedua dengan anggaran US$228 miliar atau sekitar Rp3,200 triliun. Cina menaikkan anggaran militernya sejak 2008 menjadi 13 persen.
Saudi Arabia mengikuti jejak Turki, sebulan kemudian. Situs militer IHS Janes menulis bahwa Arab Saudi dan Rusia telah menandatangani sebuah kesepakatan yang mencakup pengadaan sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 yang akan dibangun di kerajaan tersebut, pada saat Raja Salman mengunjungi Moskow, 5 oktober 2017. AFP/Vasily Maximov
Baca: Militer Cina dan Rusia Bersatu Hadapi Amerika?
Arab Saudi menggeser posisi Rusia di urutan ketiga dengan total pengeluaran US$69,4 miliar atau sekitar Rp970 triliun pada 2017. Hal ini dikarenakan Rusia memotong anggaran militernya hingga 20 persen menjadi US$66,3 miliar atau sekitar Rp927 pada tahun 2017. Ini adalah penurunan anggaran militer Rusia pertama kalinya sejak 1998.
Penurunan anggaran militer Rusia ini dipicu jatuhnya harga minyak dunia, yang menjadi salah satu sumber penghasilan utama negara itu. Sementara secara berurutan posisi ke lima hingga sepuluh ditempati India, Prancis, Inggris, Jepang, Jerman, dan Korea Selatan.