TEMPO.CO, Jakarta - Pemasok listrik Palestina di Ramallah, PETL, menyepakati perjanjian utang dengan perusahaan listrik Israel, Israel Electric Corporation (IEC) untuk cukupi pasokan listrik di kawasan Gaza.
Dikutip dari Middle East Monitor, 2 Mei 2018, PETL meneken kontrak utang ke IEC sebesar 1 miliar shekel atau setara US$ 277 juta. Perjanjian ini berlaku selama 15 tahun dengan jaminan pembayaran listrik pelanggan di Palestina.
Baca: Krisis Listrik, Nyawa 200 Bayi di Rumah Sakit di Gaza Terancam
Seorang wanita Palestina menggendong anaknya yang sakit melintasi lorong di RUmah Sakit Durra, Gaza, 6 Februari 2018. Rumah sakit di Jalur Gaza terancam tutup karena krisis listrik, karena pasokan bahan bakar untuk genset diperkirakan akan habis dalam waktu 10 hari. REUTERS/Mohammed Salem
PETL akan mendapat distribusi listrik IEC melalui empat sub-stasiun yang dibangun IEC untuk PETL guna didistribusikan ke pemukiman Palestina. PETL akan mendapat hak distribusi, operasional, dan hak kepemilikan sub-stasiun listrik.
Baca: Belanda Marah, Israel Sita Panel Listrik Tenaga Surya Palestina
Langkah berutang ke Israel dilakukan untuk memenuhi pasokan listrik di Gaza. Kementerian Energi Gaza menyatakan Gaza mengalami kemerosotan pasokan listrik usai pendonor menghentikan bantuan. Hanya 37 persen kebutuhan listrik Gaza terpenuhi ataulistrik mengalir hanya selama enam jam per hari.