TEMPO.CO, Jakarta - Ketika orang-orang bersiap memperingati hari Buruh Dunia atau May day, Kelompok sayap kanan Amerika Serikat juga akan menggelar demonstrasi tandingan May Day di sejumlah kota seperti Seattle, Washington, Los Angeles dan California.
Aljazeera melaporkan peringatan hari buruh di AS akan berlangsung pada Selasa waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia, 2 Mei 2018, dan akan berlangsung di seluruh kota di AS.
Baca: Tonggak Hari Buruh Berawal di Haymarket, Chicago 132 Tahun Silam
Di Seattle, Peringatan hari buruh sedunia terdiri dari elemen serikat pekerja, sosialis, anarkis, rupanya akan ditantang oleh kelompok sayap kanan Washington State Patriot Response yang menggelar demo tandingan menentang massa May Day. Massa pro kontra ini dikhawatirkan akan memicu kericuhan jika berpapasan saat berunjuk rasa.
Artikel undangan dirilis di situs kelompok sayap kanan dengan judul StopCommunismUSA untuk ikut dalam demo tandingan. "Ayo berjuang bersama Patriot Prayer dan Proud Boys, untuk menggelar aksi damai yang menentang kerusuhan oleh kelompok seperti ANTIFA (antifasis)," tulis situs tersebut.
Proud Boys adalah elemen kelompok sayap kanan yang beberapa kali terlibat dalam bentrok demonstrasi pro-Trump dan anti-muslim sejak terpilihnya Trump. Kelompok sayap kanan dalam tradisi AS menargetkan serikat pekerja dan aktivis buruh.
Baca: Hari Buruh dan Fakta Mengapa Disebut May Day
Anggota kelompok Nordic Order Knights dan the Rebel Brigade Knights yang keduanya mengklaim berafiliasi dengan Ku Klux Klan melakukan ritual pembakaran salib di Henry County, Virginia, 9 Agustus 2014. Ku Klux Klan adalah sebuah kelompok rasis ekstrem di Amerika Serikat yang lahir pada tanggal 24 Desember 1865. REUTERS/Johnny Milano
Insiden berdarah terjadi pada 3 November 1979 ketika anggota Ku Klux Klan (KKK) dan Partai Nazi-Amerika membunuh lima orang yang ikut dalam pawai anti-KKK di Greensboro, North Carolina, AS. Empat dari lima korban merupakan aktivis dari Partai Pekerja Komunisi yang ikut pawai ini.
Otoritas setempat pun bersiap untuk mencegah bentrokan terjadi saat May Day mendatang di kota-kota AS.
Dalam pawai May Day nanti, United Patriot National Front (UPNF), koalisi kelompok supremasi kulit putih dan ultranasionalis, menyatakan akan ambil bagian dalam kontra-demonstrasi peserta May Day.
Baca: Hari Buruh, Mengenal Museum People's History Museum di Inggris
Sejak awal pemerintahan Trump, bentrokan antarkelompok kerap terjadi. Dalam laporan Anti-Defamation League (ADL), jumlah orang yang meninggal meningkat dua kali lipat pada 2017 dibanding tahun sebelumnya. "34 orang meninggal oleh ekstremis tahun lalu, dan 18 di antaranya dibunuh oleh kelompok supremasi kulit putih," tulis ADL dalam laporannya.
Sementara berdasarkan data Southern Poverty Law Center, lembaga pengawas aksi dan ujaran kebencian yang bermarkas di Alabama merilis lebih dari 100 orang meninggal atau terluka dalam insiden yang berkaitan dengan permusuhan sayap kanan sejak 2014.