TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un akan menyatukan zona waktu negaranya dengan Korea Selatan yang dimulai Sabtu ini. Penyatuan zona waktu kedua negara sebagai upaya rekonsiliasi dan persatuan Korea.
Kantor berita Korea Utara, KCNA mengatakan, Presidium Majelis Rakyat Tertinggi pada Minggu, 29 April 2018, memutuskan untuk mengadopsi keputusan tentang sinkronisasi dengan zona waktu Seoul mulai Sabtu pekan ini.
Baca: Korea Selatan Copot Pengeras Suara di Perbatasan Korea Utara
Selama KTT antar-Korea pada Jumat, 27 April 2018, Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan kedua negara akan menyamakan zona waktu yang saat ini berbeda 30 menit.
"Karena kami yang mengubah standar waktu, kami akan kembali ke yang asli. Anda dapat membuatnya menjadi publik," kata Kim Jong Un, seperti dilansir Korea Herald pada 30 April 2018.
Baca: Eksklusif -- Begini Proses Unifikasi Korea Utara dan Selatan
Waktu di Korea Utara dibuat lebih lambat 30 menit dari Korea Selatan pada Agustus 2015, mengklaim langkah itu bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa penjajahan Jepang di Semenanjung Korea pada tahun 1910-1945.
Penyatuan zona waktu kedua Korea adalah janji lisan oleh Kim Jong Un, bukan topik utama yang disepakati pada KTT. Namun pengumuman cepat oleh parlemen Korea Utara tampaknya mencerminkan tekadnya untuk meningkatkan hubungan dengan Seoul dan mengimplementasikan serangkaian perjanjian KTT antar-Korea yang diadakan Jumat, 27 April lalu.