TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un adalah pahlawan bagi setiap orang, meskipun sebelumnya dia menyebut Kim adalah manusia bodoh.
Ucapan bersanjung itu disampaikan pada Ahad, 29 April 2018, setelah Kim mengunjungi Korea Selatan untuk bertemu dengan Presiden Moon Jae-in guna membicarakan masalah perdamaian dan denuklirisasi kedua negara.
Baca: AS Memuji Filipina karena Menolak Senjata Nuklir Korea Utara
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengangkat tangan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat penandatangan kesepakatan di Rumah Perdamaian di desa Panmunjom di zona gencatan senjata, 27 April 2018. . (Korea Summit Press Pool via AP)
"Kim pahlawan bagian setiap orang karena bersedia bekerja sama dengan Seoul untuk menghapus senjata nuklir di Semenajung Korea," kata Duterte seperti dikutip kantor berita Reuters, Ahad.
Duterte juga memberikan ucapan selamat kepada Kim karena telah menjadi idolanya jika dia memiliki kesempatan bertemu dengannya. "Saya akan mengatakan kepada pemimpin Korea Utara itu bahwa saya mengagumi Anda," ucapnya.
"Selama dia tampil di berbagai kesempatan, dia seperti menjadi anak lelaki buruk. Namun, sekarang ini, semuanya telah berubah. Dia telah menjadi pahlawan bagi setiap orang," kata Duterte ketika diminta komentarnya mengenai pertemuan bersejarah antara Kim dan Moon pada acara jumpa pers setelah dia kembali dari pertemuan ASEAN Summit di Singapura.Thumbnail Senjata Nuklir Korea Utara
Duterte berkali-kali mengiritik Kim yang memiliki ambisi meningkatkan kekuatan nuklirnya. Pada April 2017, dia mempertanyakan kesehatan jiwa Kim dan mendesak Amerika Serikat menahan diri untuk tidak melakukan aksi terhadap Korea Utara. Namun, kritik dan umpatan Duterte terhadap pemimpin Korea Utara itu, sekarang berbalik menjadi sanjungan.
Baca: Negara Besar Sambut Deklarasi Perdamaian Korea Utara dan Selatan
Kim dan Presiden Korea Selatan Moo Jae-in membuat sejarah setelah keduanya bertemu di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea sejak enam dekade, Jumat pekan lalu. Usai pertemuan, kedua pemimpin sepakat bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Cina untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea 1950-an dan melakukan kesepakatan perdamaian permanen.