TEMPO.CO, Baku – Sebuah gedung tinggi di ibu kota Baku, Azerbaijan, yang awalnya diperuntukkan sebagai hotel dengan logo Trump, terbakar pada Sabtu, 28 April 2018 waktu setempat.
Petugas memadamkan api dan tidak ada korban jiwa atau luka. Peristiwa ini terjadi setelah Gedung Trump Tower di New York terbakar pada lantai 50 beberapa pekan lalu dengan seorang penyewa tewas di lokasi.
Baca: Menara Donald Trump Terbakar, Satu Orang Tewas
Gedung hotel yang belum kelar di Baku ini memiliki tinggi 33 lantai dan ada beberapa tanda bangunan itu terbakar seusai petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air.
Jendela pada Trump Tower rusak usai terjadinya kebakaran di Manhattan di New York City, New York, AS, 7 April 2018. Kebakaran terjadi di lantai 50 Tower Trump. REUTERS/Amr Alfiky
“Otoritas setempat belum memastikan penyebab kebakaran itu,” begitu dilansir Fox News, 28 April 2018.
Baca: Kebakaran Terjadi di Gedung Trump Tower, Trump Mencuit Ini
Deputi Menteri Azerbaijan, Etibar Mammadov, mengatakan petugas membutuhkan waktu memadamkan api di gedung itu.
“Api nyala cukup lama karena kekurangan air untuk memadamkan,” kata dia sambil menambahkan petugas masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Media lokal Azadliq, seperti dikutip Newsweek, melansir proses pemadaman membutuhkan waktu 3 jam dengan melibatkan 25 pemadam kebakaran dan 100 tenaga tambahan.
Trump Organization membatalkan rencana kerja sama lisensi untuk gedung hotel itu pada Desember 2016 atau sebulan setelah Trump terpilih sebagai Presiden.
Awalnya, Trump Organization bekerja sama dengan Anar Mammadov, yang merupakan putra dari menteri Transportasi Azerbaijan saat itu, Ziya Mammadov.
Pejabat diplomat AS mencurigai Ziya terlibat dalam kasus pencucian uang untuk militer Iran. Ini terungkap dalam nota diplomatik pada 2010.
Menurut keterbukaan informasi oleh tim kampanye Trump, Presiden AS itu sempat mendapat US$2,5 – 2,8 juta untuk biaya manajemen.