TEMPO.CO, Langkawi- Bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad tiba dengan selamat di Langkawi untuk memulai kampanye politiknya setelah mengklaim ada yang menyabotase jet pribadinya.
Mahathir, yang merupakan pendidi Partai Pribumi Bersatu Malaysia, tiba di Langkawi yang merupakan daerah pemilihannya pada Sabtu, 28 April 2018 untuk mendaftar sebagai calon resmi oposisi resmi Malaysia dalam kompetisi menjadi anggota parlemen Dewan Rakyat Malaysia.
Baca: Kampanye Pemilu Malaysia Dimulai, Jet Milik Mahathir Disabotase
Mantan penguasa Malaysia berusia 92 tahun itu berdiri di depan pendukung, yang memegang bendera-bendera oposisi Pakatan Harapan di pulau wisata negara bagian Kedah ini untuk memastikan keikutsertaannya dalam pemilihan umum, yang akan berlangsung pada 9 Mei 2018.
PM Malaysia, Najib Razak, saat peluncuran manifesto untuk pemilihan umum yang akan datang di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 April 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Selain berpidato, Mahathir menjalani beberapa kegiatan di Langkawi, termasuk menghadiri pernikahan, pertemuan pemilih etnis India dan dialog dengan pekerja pariwisata setempat.
Baca: Politikus Umno Lawan Mahathir di Langkawi: Dia Hampir 100 Tahun
Mahathir sangat populer di Langkawi. Foto-fotonya terpasang di sejumlah titik di Langkawi, berupa spanduk dan bendera.
Ketenaran itu diperolehnya setelah mengubah wilayah yang dulunya tempat tandus menjadi tujuan utama wisata Malaysia. Namun sejak 1994, wilayah itu menjadi basis suara dukungan bagi koalisi Barisan Nasional pimpinan PM Najib Razak, yang memimpin Partai Umno.
“Pria ini (Mahathir), dia genius,” kata seorang pemilih, Zulkarnain, seperti dilansir Channel News Asia pada 28 April 2018. Dia mengatakan sebelumnya mendukung BN,"Tetapi situasinya telah berubah".
Pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Mahathir Mohamad (memegang mikrofon), dan Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail (berkerudung). Utusan Online/Saharuddin Abdullah
Untuk mencapai Langkawi, Mahathir harus melalui tantangan sulit ketika terjadi upaya sabotase terhadapnya. Dia mengatakan sebelum pesawat jet lepas landas, pilot jet pribadinya menemukan ada masalah pada mesin, yang tampaknya disengaja.
Meski tak melaporkannya kepada polisi, pemerintah Malaysia berjanji akan menyelidiki masalah tersebut. Pejabat kementerian Perhubungan mengatakan klaim Mahathir itu sebagai hal serius. Pejabat ini juga mewanti-wanti agar peristiwa ini tidak dipolitisasi.
Pencalonan Mahathir di bawah payung bendera oposisi adalah hal yang luar biasa dalam karir politiknya selama tujuh dekade. Jika berhasil terpilih, itu akan menandai kembalinya Mahathir ke parlemen sejak terakhir kali ia menjabat sebagai Perdana Menteri tidak kurang dari 1981 hingga 2003.