TEMPO.CO, Jakarta - Akhir Perang Korea akan diumumkan akhir tahun ini, menyusul pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
"Korea Selatan dan Korea Utara akan mengadakan dialog dan negosiasi di berbagai bidang, termasuk pembicaraan tingkat tinggi, sesegera mungkin, dan mengambil langkah-langkah aktif untuk mengimplementasikan isu-isu yang disepakati di KTT," demikian bunyi deklarasi tersebut, seperti dilansir CNN pada 27 April 2018.
Baca: Kim Jong Un dan Moon Jae-in Teken Deklarasi Perdamaian Korea
Pengumuman itu dilakukan setelah Moon Jae-in dan Kim Jong Un menandatangani Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Penyatuan di Semenanjung Korea.
Pengumuman yang dilakukan setelah seharian penuh rapat dan percakapan pribadi selama 30 menit antara kedua pemimpin akan mengakhiri konflik terlama di dunia.
Baca: Tiba di Korea Selatan, Kim Jong Un: Sejarah Baru Dimulai Sekarang
Korea berperang pada 1950 ketika Tentara Rakyat Korea Utara menyerbu Korea Selatan. Meskipun konflik bersenjata berakhir tiga tahun kemudian pada tahun 1953, dengan penandatanganan gencatan senjata, tidak ada perjanjian perdamaian resmi yang pernah ditandatangani, dan secara teknis, keduanya tetap berperang.
"Kedua pemimpin dengan sungguh-sungguh menyatakan ... bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan era baru perdamaian telah dimulai," demikian isi deklarasi itu.
Deklarasi perdamaian yang akan mengakhiri Perang Korea itu juga mengumumkan rencana Moon Jae-in untuk melakukan perjalanan ke Korea Utara akhir tahun ini.
