TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjalan melewati batas zona demiliterisasi atau DMZ di Panmunjom, Korea Selatan dengan mudah pada Jumat pagi, 27 April 2018.
Di seberang garis DMZ, menunggu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Putra pendiri Korea Utara ini kemudian menyambut tangan Moon dengan senyum. Keduanya akan bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi yang antara lain membahas reunifikasi dan denuklirisasi hari ini, 27 April 2018.
Momen saat Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melintasi garis demiliterisasi disaksikan oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, 27 April 2018. Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk membuka jalan bagi pertemuan yang akan mengubah situasi di Semenanjung Korea antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Korea Summit Press Pool via AP
Baca: Tiba di Korea Selatan, Kim Jong Un: Sejarah Baru Dimulai Sekarang
Kim Jong Un kemudian berujar kepada Moon Jae-in dan delegasi Korea Selatan seperti bercanda.
"Saat saya berjalan ke sini, saya berpikir, mengapa begitu sulit untuk berada di sini? Garis pemisah bahkan tidak begitu tinggi untuk dilewati. Sangatlah mudah berjalan menuju garis itu, dan butuh 11 tahun bagi kami untuk sampai ke sini," kata Kim Jong Un seperti dilaporkan CNN.
Hal menarik bahkan tidak ada dalam detil agenda penyambutan dan pertemuan kedua kepala negara terjadi di DMZ. Setelah keduanya berjabat tangan untuk pertama kali di garis DMZ, saat itu tubuh Moon masih berada di wilayah Korea Selatan dan Kim juga. Saat Moon Jae-in berjalan di sebelah Kim Jong Un mendadak berhenti dan berbicara kepada Moon dan sesaat ia menoleh ke arah utara.
Baca: 5 Alasan KTT Kim Jong Un - Moon Jae-in Disebut Paling Bersejarah
Kim Jong Un ternyata meminta Moon Jae-in melakukan seperti yang ia lakukan. Moon memenuhinya dengan berjalan menyeberang garis DMZ ke wilayah Korea Utara, seperti dikutip dari Korea Times, 27 April 2018.
Setelah itu berbalik dan Moon Jae-in dan Kim Jong Un berjalan bergandengan tangan memasuki wilayah Korea Selatan menuju Rumah Perdamaian tempat berlangsungnya konferensi tingkat tinggi kedua negara. Kedua pemimpin membawa delegasi yang terdiri dari pejabat-pejabat top kedua negara termasuk adik perempuan Kim Jong In, Kim Yo Jong.