TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus telah mengundang seluruh pemimpin di Timur Tengah untuk datang ke Italia pada 7 Juli 2018 guna melakukan diskusi mencari jalan keluar bagaimana menciptakan perdamaian di kawasan.
“Pertemuan ini ditujukan bagi perdamaian, dimana para pemimpin agama akan mendiskusikan situasi dramatis di Timur Tengah yang berdampak pada banyak saudara seiman,” demikian keterangan Vatikan, Kamis, 26 April 2018, seperti dikutip dari Reuters.com.
Baca: Pidato Paus Francis Ingatkan Umat untuk Bertobat
Paus Francisiskus, mengalami luka di saat mengunjungi St. Peter Claver, Cartagena, Colombia, 10 September 2017. REUTERS/Alessandro Di Meo/Pool
Baca: Kisah Pengemis Nigeria yang Dibaptis Paus Francis
Vatikan dalam keterangannya menjelaskan pertemuan kemungkinan diselenggarakan di Adriatic, sebuah kota pelabuhan di Bari, Italia dan rumah bagi St. Nicholas, seorang tokoh yang sangat dihormati oleh kalangan umat Kristen di Barat dan Timur.
Dalam sejarah, Nicholas, hidup sekitar 1.700 tahun lampau di negara yang sekarang bernama Turki. Dia adalah sosok yang yang dihormati di kalangan Kristen ortodhox, yang ada di Suriah, Irak, Mesir dan Libanon. Nicholas juga dikenal secara luas sebagai tokoh mulia Kristen Orthodox di Rusia, sebuah negara yang sekarang menjadi sekutu dalam perang sipil Suriah.
Situasi di Timur Tengah saat ini sangat mengkhawatirkan. Perang sipil Suriah semakin memburuk dengan dugaan penggunaan senjata kimia. Amerika Serikat, Inggris dan Prancis melancarkan serangan rudal ke negara itu sebagai respon atas penggunaan senjata kimia yang diduga digunakan oleh rezim Bashar al-Assad.
Kondisi di Palestina pun masih diselimuti ketegangan menyusul dilakukannya aksi turun ke jalan di wilayah perbatasan Jalur Gaza dan Israel. Aksi yang dilakukan untuk memperingati Pawai Kepulangan itu, telah memakan korban tewas dari pihak Palestina. Rentetan kondisi ini telah mengundang keprihatinan dunia, termasuk Paus Francis.