TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan Kerja Sama Belgia, Alexander De Croo, mengatakan kepada media, negaranya akan mengalokasikan dana senilai 26 juta poundsterling atau setara dengan Rp 505 miliar untuk bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan Suriah.
"Kami ingin menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Suriah yang terperangkap perang berdarah selama delapan tahun. Bagi kami, ini adalah sebuah tragedi kemanusiaan terbesar," ucapnya menyambut dimulainya konferensi internasional mendukung Suriah di Brussels.
Baca: Perang Suriah, Wanita Bosnia dan Herzegovina Gelar Aksi
Rudal Pantsir dan Buk Merajalela di Langit Perang Suriah
De Croo mengatakan, sebagaimana dikutip Middle East Monitor, komunitas internasional ingin mengirimkan sinyal kuat bahwa hanya solusi politik yang dapat mengakhiri konflik di Suriah.
Konferensi Dukungan Suriah dan Kawasan dimulai pada Selasa, 24 April 2018, dan akan berakhir Rabu, 25 April 2018, di ibu kota Belgia, Brussels. Kegiatan ini bertujuan memobilisasi dukungan internasional untuk proses perdamaian di Suriah dan mengatasi pengungsi Suriah yang berada di beberapa negara.Suasana kota Douma, Suriah, yang hancur akibat perang, 16 April 2018. Amerika Serikat menuduh pasukan Suriah menggunakan senjata kimia yang menyebabkan 40 orang tewas, pada 7 April lalu. REUTERS/Ali Hashisho
Suriah dihantam perang saudara sejak 2011 melibatkan oposisi pemberontak yang mendapatkan dukungan dari koalisi Amerika Serikat melawan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang disokong oleh sekutu dekatnya, Rusia dan Iran.
Baca: Putra Mahkota Arab Saudi Akan ke Inggris Bahas Suriah dan Irak
Hingga saat ini, perang saudara di Suriah belum menunjukkan tanda-tanda berakhir meskipun kekuatan pemberontak, termasuk ISIS dan Kurdi terlihat mulai lemah.
Awal bulan ini, Amerika Serikat didukung Inggris dan Prancis melancarkan serangan udara ke Suriah setelah negeri ini dituding menghujani Kota Douma di Ghouta Timur dengan senjata kimia. Tudingan itu dibantah Rusia dan Suriah.