TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Malaysia menyebarkan foto salah satu tersangka pembunuhan insinyur yang juga ulama Palestina. "Kedua tersangka pembunuhan masih berada di Malaysia," kata pejabat polisi seperti dikutip Al Jazeera.
Fadi al-Batsh, seorang ahli pembuat roket yang juga ulama Palestina, tewas dibedil dengan 10 tembakan peluru tajam ke bagian tubuh dan kepala oleh dua orang tersangka bertopeng.
Baca: Mossad Israel Bunuh Ulama Palestina di Malaysia
Sketsa dua pria penembak mati ulama dan ahli pembuat roket anggota Hamas, Palestina di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut polisi, sebagaimana rekaman CCTC, tersangka mengendarai sepeda motor menembak mati korban ketika dalam perjalanan dari kediamannya menuju masjid untuk salat subuh, Sabtu, 21 April 2018. Polisi menjelaskan kepada media, pembunuhan ini melibatkan agen intelijen asing.
Adapun Hamas, organisasi yang memerintah Jalur Gaza dan tempat almarhum bernaung, menuduh agen rahasia Israel, Mossad, berada di balik pembunuhan Sabtu subuh terhadap al-Batsh. "Almarhum anggota yang sangat penting bagi kami," bunyi siaran pers Hamas. Israel membantah terlibat dalam pembunuhan al-Batsh.
Kepolisian Malaysia sebelumnya menyebarkan sketsa foto komputer dua tersangka berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Keduanya diyakini polisi Malaysia berasal dari Eropa atau Timur Tengah.Tim forensik kepolisian Malaysia mengumpulkan barang bukti penembakan terhadap ulama Palestina, Fadi al-Batsh. [EPA]
Selain menyebar gambar sketsa dan foto tersangka, polisi Malaysia menemukan satu buah sepeda motor Kawasaki di dekat danau berjarak sekitar sembilan menit dari tempat kejadian perkara.
"Dari hasil temuan ini, kami melacak salah satu tersangka," kata Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun kepada wartawan.
Baca: Israel Bantah Mossad Membunuh Ulama Palestina di Malaysia
Foto yang disebar menunjukkan tersangka berkulit putih, rambut hitam bergelombang dan berjanggut. Kedua pria tersebut, jelas Harun, masuk ke Malaysia pada akhir Januari 2018. "Keduanya masih berada di sini."