TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh, Arab Saudi atau KBRI mengkonfirmasi kondisi Ibu Kota Riyadh saat ini sudah kondusif. Sebelumnya, pada hari Minggu kemarin, 22 April 2018, masyarakat kota Riyadh dikejutkan dengan bunyi letupan tembakan bertubi-tubi di distrik Khozama, sebuah area dimana Istana Kerajaan Arab Saudi berada.
“Kondisi sudah kondusif,” kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, kepada Tempo, Senin, 22 April 2018.
Baca: Suara Tembakan di Istana Arab Saudi Munculkan Spekulasi
Putra Mahkota Mohammed bin Salman memimpin lembaga anti korupsi yang baru dibentuk. Kampanye antikorupsi inimerupakan bagian dari upaya konsolidasi Mohammed bin Salman, yang merupakan penasihat utama Raja Salman. AFP/FAYEZ NURELDINE
Baca: AS Mulai Khawatir Reformasi Arab Saudi Ganggu Kepentingannya
Tak lama setelah bunyi tembakan pada Minggu, 22 April 2018, KBRI Arab Saudi melalui media sosial Facebook menerbitkan himbauan kepada seluruh WNI di Riyadh agar waspada dan menghindari keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Namun beberapa jam setelah himbauan itu dikeluarkan, KBRI kembali mengeluarkan pernyataan melalui akun twitter resminya bahwa keamanan dan aktivitas di Riyadh telah kembali normal berdasarkan keterangan pemerintah Arab Saudi.
Bunyi letupan senjata api di sekitar area Istana Kerajaan Arab Saudi telah memunculkan spekulasi, diantaranya dugaan kudeta. Dikutip dari situs independent.co.uk pada Senin, 23 April 2018, seorang saksi mata yang tinggal di sekitar lingkungan istana menceritakan mendengar dengan sangat jelas suara tembakan, yang berlangsung sekitar tiga menit. Kepolisian Arab Saudi meyakinkan, tembakan itu ditujukan untuk menembak jatuh sebuah drone mainan di dekat istana Kerjaan Arab Saudi.
Pasukan keamanan Arab Saudi sekarang ini bersiaga penuh untuk menangkis serangan yang berasal dari Yaman. Sebuah kelompok pemberontak di Yaman telah menembakkan puluhan rudal ke kota-kota di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Riyadh. Koalisi Arab Saudi ikut menyerang dalam perang sipil di Yaman.