TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Nikaragua Daniel Ortega akhirnya mencabut resolusi reformasi pensiun yang kontroversi setelah sedikitnya 25 orang tewas dalam demonstrasi berdarah di seluruh negeri beberapa hari terakhir.
Pencabutan resolusi itu diumumkan pada Minggu, 22 April 2018 di ibukota Nikaragua, Managua setelah pertemuan dengan anggota kabinet.
Baca: Presiden Ortega Calonkan Istri sebagai Wapres Nikaragua
"Resolusi yang baru saja disetujui oleh Dewan Keamanan Sosial resmi dicabut, yang berarti, itu dibatalkan," kata Presiden Ortega, seperti dilansir CNN pada 23 April 2018.
Pekan lalu, pemerintah Nikaragua menyetujui resolusi reformasi pensiun untuk menghentikan defisit yang melebar dalam sistem jaminan sosial. Perubahan tersebut meningkatkan kontribusi ke dalam sistem jaminan sosial oleh pekerja dan pengusaha tetapi mengurangi tunjangan bagi pensiunan.
Baca: Nikaragua Minta Israel Hancurkan Senjata Nuklir
Penarikan Presiden Ortega terhadap resolusi dilakukan setelah negosiasi akhir pekan dengan para pengunjuk rasa dan penentang reformasi.
Resolusi itu diumumkan Rabu lalu dan memicu bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan. Di Managua, demonstran melemparkan batu dan menyalakan api ketika polisi menyemprot mereka dengan gas air mata dan peluru karet.
Pusat Hak Asasi Manusia Nikaragua, sebuah LSM yang berbasis di Managua, melaporkan pada Minggu, 22 April 2018, sedikitnya 25 orang tewas terbunuh dan 67 terluka dalam protes selama beberapa hari terakhir.