TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab mengatakan, jet tempur Qatar telah mencegat sebuah pesawat sipil berpenumpang 86 orang yang sedang terbang menuju Bahrain. Demikian laporan kantor berita Uni Emirt Arab, WAM, Ahad, 22 April 2018.
"Pesawat yang melakukan pencegatan belum terindentifikasi," tulis Arab News, Ahad.
Baca: Tunisia Melarang Maskapai Emirat Terbang
Sebuah pesawat Bombardier CL604, yang terbang dari Uni Emirat Arab ke Istanbul membawa sekelompok wanita muda jatuh pada Minggu malam, 11 Maret 2018 di sebuah wilayah pegunungan di Iran. Jatuhnya pesawat tersebut menewaskan 11 penumapnag di dalamnya. (AP Photo/Yigit Cicekci)
WAM dalam laporannya mengatakan, pesawat penumpang Emirat tersebut terpaksa harus bermanuver menghindari tabrakan di udara. Insiden pada Ahad itu, jelas WAM, bukan pertama kali terjadi. Uni Emirat Arab menuduh militer Qatar sengaja melakukan pencegatan terhadap pesawat sipil.
Pada Maret 2018, dua jet Qatar melakukan penerbangan yang membahayakan dua pesawat sipil yang sedang melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab menuju Bahrain.
"Kami mengutuk ulah Qatar yang membahayakan penerbangan sipil," bunyi pernyataan Otoritas Perhubungan Udara Uni Emirat Arab yang diterima WAM. "Kami telah melaporkan insiden tersebut ke Badan Perhubungan Udara PBB."Asap tebal dari pesawat Emirates Airline tampak dari kejauhan di Bandara Internasional Dubai, 3 Agustus 2016. Pesawat nahas ini terbang dari bandara Thiruvananthapuram, India tujuan Dubai. dailymail.co.uk/Al Arabiya
Qatar menolak pernyataan yang dikeluarkan Uni Emirat Arab atas tudingan tersebut. Menurut Qatar, pesawat Uni Emirat Arab justru telah melakukan pelanggaran terhadap wilayah udara Qatar.
Baca: Uni Arab Emirat Lirik Investasi Sektor Penerbangan Indonesia
Uni Emirat Arab bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar. Bahkan keempat negara tersebut memblokade wilayah udara, laut dan darat Qatar setelah mereka menuduh Qatar mensponsori terorisme. Qatar membantah tuduhan tersebut.