TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok teroris al-Qaeda di Yaman mengunggah video propaganda terbarunya yang menunjukkan seorang teroris menggunakan Google Maps di tabletnya untuk merancang serangan di Timur Tengah.
Video itu juga memunculkan sosok mantan narapidana kasus terorisme, Ibrahim al-Qusi yang dipenjarakan di Guantanamo selama lebih dari satu dekade dan dibebaskan tahun 2012.
Baca: Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda
Al-Qusi, warga Sudan kembali bergabung dengan al-Qaeda setelah dibebaskan dari Guantanamo.
Dalam video, al-Qusi berbicara tentang aliansi Amerika Serikat dengan Uni Emirat Arab atau UEA. Ia menuding UEA memimpin perang melawan Islam dan menyerukan dilakukan serangan teroris baru.
"Hari ini, Amerika Serikat bersauah memanfaatkan kartu baru dan sepasang sepatu bbaru dari koleksinya, pemerintah UEA dan pasukan pengkhianatnya," kata al-Qusi seperti dikutip dari Daily Mail, 21 April 2018.
Baca: Afganistan Peringatkan Kebangkitan Kembali Al-Qaeda
Selain menayangkan tentang penggunaan Google Maps,video ini juga menayangkan dokumen pelatihan, perencanaan dan eksekusi sejumlah target operasi pasukan keamanan, pos pemeriksaan, pangkalan militer di sejumlah tempat dengan menggunakan taktik berbeda-beda termasuk operasi martir, penyerbuan, penembakan hingga pembunuhan.
Menurut Komandan Operasi Khusus Amerika Serika di Afrika, Marcus Hicks, al-Qaeda akhir-akhir ini semakin menancapkan pengaruhnya di Afrika Barat. Begitu juga ISIS.
Pihak Google belum memberikan tanggapan atas penggunaan Google Map dalam sejumlah rancangan serangan oleh al-Qaeda.