TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Tian Chua, mengatakan partai besutan bekas Perdana Menteri Anwar Ibrahim ini memiliki basis yang cukup kuat di kawasan perkotaan terutama di pantai barat Semenanjung Malaysia.
Namun partai memiliki tantangan terbesar yaitu harus bisa meraih simpati publik di kawasan pedesaan. “Pesan kami harus sampai ke daerah pedesaan. Itulah tantangan terbesar kami,” kata Tian Chua kepada Tempo, Jumat, 20 April 2018.
Baca: 2 Pekan Menjelang Pemilu Malaysia, 16 Pengurus Umno Gugat Partai
Tian Chua melanjutkan pada saat yang sama partai tidak memiliki dana dan sumber daya besar seperti yang dimiliki Partai Umno dari pemerintah. Sehingga partai banyak mengandalkan sumbangan publik dan bantuan para relawan. “Kemenangan kami tergantung pada dukungan rakyat tidak hanya mengandalkan kekuatan finansial,” kata dia.
Baca: Eksklusif - Oposisi: Pemilu Malaysia 'Hidup - Mati' bagi PM Najib
Seperti diberitakan, Malaysia bakal menggelar pemilu pada 9 Mei 2018 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di parlemen. Mereka akan memilih Perdana Menteri berikutnya untuk lima tahun ke depan.
PM Malaysia, Najib Razak, saat peluncuran manifesto untuk pemilihan umum yang akan datang di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 April 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Saat ini ada dua koalisi besar yang sedang bertarung yaitu Barisan Nasional yang didukung 13 partai dengan Partai Umno sebagai partai terbesar. Umno diketuai oleh Perdana Menteri Najib Razak.
Sedangkan penantangnya adalah koalisi Pakatan Harapan, yang dimotori Partai Keadilan Rakyat dan tiga partai kecil lainnya. Dalam wawancaranya dengan Tempo, Presiden PKR, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan partainya memperjuangkan perbaikan ekonomi rakyat dan mengurangi pengangguran akibat banyaknya praktek korupsi yang merusak pembangunan. “Malangnya rasuah (korupsi ) telah dibudayakan bermula di puncak dengan Najib sendiri,” kata Wan Azizah kepada Tempo.
Pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Mahathir Mohamad (memegang mikrofon), dan Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail (berkerudung). Utusan Online/Saharuddin Abdullah
Menurut pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah, suara masyarakat Malaysia sangat ditentukan oleh kondisi perekonomian. “Jika kebutuhan masyarakat aman, maka Najib aman,” kata Rezasyah.
Rezasyah juga mengatakan dia meragukan bakal terjadinya Malay Tsunami yaitu suara ras Melayu ramai-ramai beralih ke Partai Keadilan Rakyat karena merasa kecewa terhadap pemerintah. Misalnya, Rezasyah menambahkan, kasus dugaan korupsi 1MDB belum terbukti karena belum ada proses pengadilan. “Saya tidak mendengar ada istilah Malay Tsunami menjadi pembicaraan orang-orang saat berkunjung ke Malaysia tiga pekan lalu. Kata kunci itu belum mewabah,” kata dia.