TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas olah raga Arab Saudi menutup pusat kebugaran wanita di Riyadh setelah merilis iklan menampilkan seorang wanita mengenakan celana ketat. Kepala otoritas olah raga Arab Saudi, Turki al-Sheikh mengatakan pada Jumat, 20 April 2018, pihaknya tidak akan mentoleransi video yang sangat vulgar tersebut.
Baca: Mizna Al Nassar, Juara Lari Marathon Perempuan Arab Saudi
Sejumlah wanita Arab Saudi melakukan lari bersama dalam bagian dari acara perayaan Hari Perempuan Internasional di Jeddah Lama, Arab Saudi, 8 Maret 2018. Dalam acara ini sejumlah perempuan merayakannya dengan jogging, jalan-jalan, dan mengendarai kendaraan. REUTERS
"Kami tidak akan mentoleransi ini," kata Turki al-Sheikh, seperti dilansir Straits Times, Sabtu 21 April 2018. Dia juga memerintahkan agar lisensi pusat kebugaran dicabut.
Turki al-Sheikh, yang juga penasihat Putra Mahkota Mohammad Salman itu menginstruksikan pihak berwenang melakukan penyelidikan rinci atas insiden tersebut dan menghukum individu yang terlibat dalam produksi video.Sarah Attar, 23 tahun, pelari Arab Saudi ikut lomba di Olimpiade London pada 2012. Dia atlet perempuan pertama mewakili Arab Saudi dalam lomba internasional. [www.middleeastmonitor.com]
Video yang beredar luas di media sosial dan menjadi viral itu menunjukkan seorang wanita dengan rambut tidak tertutup berlatih di sekitar pusat kebugaran mengenakan pakaian ketat. Otoritas Olah Raga Umum mengatakan video itu berisi adegan yang dapat merusak moral publik dengan pakaian yang jauh dari standar di Arab Saudi.
Baca: Arab Saudi Gelar Marathon untuk Perempuan
Perempuan Arab Saudi diwajibkan untuk mengenakan jubah abaya yang menutup seluruh tubuh dan menutupi rambut mereka di depan umum. Kerajaan ultra-konservatif itu memiliki beberapa pembatasan paling keras di dunia terhadap perempuan.