TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara segera menangguhkan uji coba nuklir dan rudal balistik serta menutup fasilitas uji coba nuklir untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Media nasional Korea Utara, KCNA, melaporkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan negaranya tidak lagi perlu melakukan tes nuklir atau uji coba rudal balistik antarbenua.Dia beralasan tujuan pengemangan senjata nuklir telah tercapai.
Baca: Soal Korea Utara, Trump: Semua Senjata Nuklir harus Berakhir
"Untuk menjamin penangguhan uji coba nuklir secara transparan, situs uji nuklir akan dihapuskan," demikian lapor KCNA pada Sabtu, 21 April 2018 seperti dilansir Reuters. Kim menggelar sidang pleno pertama tahun ini bersama Komite Sentral Partai Buruh sehari sebelumnya.
"Keseluruhan proyek partai dan negara akan diarahkan untuk membangun ekonomi sosialis, dan semua upaya kami akan dilakukan untuk itu," tambah laporan KCNA.
Baca: Jika Tak Bermanfaat, Trump Batal Bertemu Kim Jong Un
Korea Utara juga mengatakan akan terlibat dalam pembicaraan dengan komunitas internasional, membuka jalan bagi KTT dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, yang direncanakan pada pekan depan dan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump pada akhir Mei atau awal Juni.
Trump pada Jumat menyambut pernyataan itu dan mengatakan dia menantikan KTT dengan Kim.
Foto kombinasi, CIA Director Mike Pompeo (kiri), Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan). REUTERS/Yuri Gripas (kiri) & KCNA handout via Reuters & Kevin Lamarque (kanan).
“Korea Utara telah setuju untuk menangguhkan semua Uji Coba Nuklir dan menutup situs uji besar. Ini adalah kabar baik bagi Korea Utara dan Dunia - kemajuan besar! Nantikan KTT kami,” kata Trump lewat akun @realdonaldtrump di Twitter.
Selama ini, pemerintah Korea Utara membela program nuklir dan rudal balistik untuk menghadapi kecaman dan sanksi dunia internasional. Program senjata nuklir dan rudal ini juga diklaim sebagai alat pencegah yang diperlukan untuk menghadapi permusuhan AS.
Ketegangan berkurang secara signifikan setelah Kim Korea Utara berpidato pada awal tahun baru 2018 menyerukan deeskalasi ketegangan militer di Semenanjung Korea dan meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan dalam bentuk reunifikasi.
Kim lalu mengirim delegasi hoki es Korea Utara ke Olimpiade Musim Dingin, yang diadakan di PyeongChang, Korea Selatan dan setuju untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden AS, Donald Trump, untuk membahas denuklirisasi penuh tanpa syarat Semenanjung Korea.