TEMPO.CO, Jakarta - Pria di Jepang tega membiarkan jasad ayahnya terbaring busuk di rumahnya selama dua bulan. Dia mengaku lupa karena sibuk kerja. Masashi Kinoshita, 49 tahun, memilih meninggalkan mayat ayahnya membusuk di ruang tamunya daripada mengatur pemakaman atau kremasi.
Baca: Jenazah Perempuan Jepang di RSCM Tak Kunjung Diotopsi
Staf hotel memidahkan peti mati ke dalam ruangan di 'Hotel Mayat' di Kawasaki, Jepang, 20 April 2016. Hotel Sousou ini awalnya merupakan sebuah bengkel yang direnovasi dan kamar yang didesain sedemikian rupa untuk menyimpan jenazah yang menunggu jadwal kremasi. REUTERS/Thomas Peter
Masashi mengaku banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga tak ada waktu mengurus pemakaman ayahnya. Media di Jepang tidak mengungkapkan jenis pekerjaan lelaki ini menyebabkan dia tak mengurus jenazah ayahnya. Dia akhirnya menelepon polisi terkait jasad itu pada Selasa, 17 April 2018.
"Pada akhir Februari, Ayah saya berhenti bergerak. Saya sibuk dengan pekerjaan dan tidak tahu harus berbuat apa," kata Kinoshita, seperti dilansir Mirror, Jumat 20 April 2018.Peserta mengenakan jas pada seorang model dalam kompetisi merias jenazah di Life Ending Industry EXPO 2017, Tokyo, Jepang, 24 Agustus 2017. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, penegak hukum ini mendapati jasad Michio, 89 tahun, membusuk di rumah keluarga di Tokyo, Jepang. Petugas Polisi Metropolitan Tokyo yang menyelidiki keadaan kematian lelaki tua itu mengatakan dia tidak memiliki luka yang terlihat di tubuhnya.
Baca: Jenazah Penyelam Jepang Dipastikan Shoko Takahashi
"Polisi akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian pensiunan pegawai negara itu," tulis Japan Today. Polisi kini masih menahan pria Jepang itu untuk kebutuhan penyelidikan.