Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksklusif - Oposisi Malaysia Tian Chua Kecam PM Najib karena ...

Editor

Budi Riza

image-gnews
Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Tian Chua, (berkemeja biru) bersama para pendukung setelah dia keluar dari penjara Kajang di Kuala Lumpur, 27 Oktober 2017. Malay Mail Online/Twitter - Azmin Ali
Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Tian Chua, (berkemeja biru) bersama para pendukung setelah dia keluar dari penjara Kajang di Kuala Lumpur, 27 Oktober 2017. Malay Mail Online/Twitter - Azmin Ali
Iklan

TEMPO.COKuala Lumpur – Tokoh oposisi Malaysia, Tian Chua, yang juga wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, menuding pemilu sering tidak berlangsung bersih dan adil sambil mengkritik kebijakan pemerintahan PM Najib Razak.

Tian Chua mencontohkan pembekuan sementara Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), yang didirikan bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, oleh pemerintah Malaysia.

Baca: Eksklusif - Oposisi: Pemilu Malaysia 'Hidup - Mati' bagi PM Najib

“Pelarangan PPBM merupakan contoh lain dari penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah,” kata Tian Chua, 54 tahun, kepada Tempo lewat WhatsApp, Jumat, 20 April 2018.

PM Malaysia Mohamand Najib Tun Razak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto @NajibRazak/twitter)

Menurut Tian Chua, yang pernah menjalani hukuman penjara sebulan karena melanggar perintah polisi dan denda Rp3,5 juta pada 2017, pelarangan PPBM ini malah menimbulkan simpati.

Baca: Toko Roti Bangkrut, Mahathir Mohamad Salahkan PM Najib Razak

“Pelarangan itu bisa jadi sebuah kemunduran sementara bagi PPBM. Namun, itu membangkitkan banyak simpati dan malah mendeskreditkan Najib,” kata Tian Chua mengkritik Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, 64 tahun.

Direktur Jenderal Registrasi Masyarakat Malaysia, Surayati, mengumumkan pelarangan sementara PPBM karena pengurus partai dinilai lalai menyerahkan sejumlah dokumen dan informasi kepada lembaga berwenang. Pelarangan berlaku selama sebulan sejak awal April 2018. Selama periode ini pengurus partai dilarang beraktivitas menggunakan logo ataupun nama partai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jika PPBM berhasil menyerahkan semua dokumen dan informasi maka pelarangan sementara bisa dibatalkan,” kata Surayati, seperti dilansir media Today Online, 5 April 2018.

(kiri) Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, dan (kanan) pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Dr Mahathir Mohamad. The Star

Tian Chua juga mengkritik pelaksanaan pemilu di Malaysia sering menguntungkan koalisi partai berkuasa Barisan Nasional lewat berbagai aturan main pemilu. “Pemerintah juga menggunakan pengubahan batas elektoral untuk memastikan keuntungan yang tidak adil atas oposisi,” kata dia.

Pemberitaan media massa juga dinilai tidak bebas karena berada dalam kontrol kuat pemerintah Malaysia. “Oposisi hanya bisa mengandalkan sosial media,” kata dia. “Oposisi harus melakukan lebih banyak persiapan padahal memiliki dana, sumber daya dan tenaga lebih sedikit.”

Baru-baru ini, pemerintah Malaysia mengajukan pengubahan peta elektoral, yang bisa mengubah komposisi suara di tiap wilayah pemilihan. Perubahan undang-undang ini disahkan di parlemen Malaysia karena koalisi Barisan Nasional, yang mendukung pemerintah, menguasai mayoritas kursi.

Seperti dilansir Al Jazeera, PM Najib mengatakan perubahan peta elektoral ini dibutuhkan karena adanya perubahan siginifikan peta demografi penduduk sejak terakhir kali aturan itu disusun pada 2003.

Menurut Tian Chua, PKR dan PPBM telah berkoalisi untuk memenangkan pemilu 9 Mei 2018 ini. “Hanya dengan bekerja sama erat, kami bisa mengalahkan partai penguasa dan mengganti pemerintahan,” kata Tian Chua kepada Tempo. Dia menambahkan jika menang partai akan mengembangkan demokrasi dan keadilan bagi masyarakat berbeda dengan era pemerintahan Najib.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

2 hari lalu

Candi Prambanan bersiap menyambut Nyepi. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

4 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.


Produksi Minyak Makan Merah, Indonesia Disebut Tertinggal 20 Tahun dari Malaysia

6 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Produksi Minyak Makan Merah, Indonesia Disebut Tertinggal 20 Tahun dari Malaysia

Sama meneliti puluhan tahun lalu, Malaysia telah lebih dulu manfaatkan Minyak Makan Merah. Indonesia masih harus lalui adaptasi warna dan aroma.


Malaysia Turunkan Harga Jual Beras Impor untuk Atasi Kelangkaan

7 hari lalu

ilustrasi beras
Malaysia Turunkan Harga Jual Beras Impor untuk Atasi Kelangkaan

Pemerintah Malaysia mulai menurunkan harga jual eceran beras putih impor untuk mengatasi permasalahan kelangkaan beras di masyarakat


PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucapkan Selamat kepada Prabowo

7 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional, Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi dengan perolehan 96.214.691 suara. TEMPO/M Taufan Rengganis
PM Malaysia Anwar Ibrahim Ucapkan Selamat kepada Prabowo

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) Indonesia


Mengenal Bubur Lambuk, Menu Buka Puasa Khas Malaysia yang Kaya Rempah

8 hari lalu

Bubur lambuk merupakan takjil khas di Kuala Lumpur, Malaysia, saat berbuka puasa. ANTARA Foto/Agus Setiawan
Mengenal Bubur Lambuk, Menu Buka Puasa Khas Malaysia yang Kaya Rempah

Legenda bubur lambuk dimulai pada pertengahan abad ke-20, ketika seorang imigran Pakistan membawa resep bubur nasi khasnya ke Malaysia.


Geger Kaus Kaki Bertuliskan Allah, Bikin Raja Malaysia Murka

8 hari lalu

Sultan Ibrahim Iskandar dari Johor menyeka air matanya di samping saudara perempuannya Ratu Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah usai pemilihan raja Malaysia berikutnya di Istana Nasional di Kuala Lumpur pada 27 Oktober 2023. MOHD RASFAN/Pool via REUTERS
Geger Kaus Kaki Bertuliskan Allah, Bikin Raja Malaysia Murka

Raja Malaysia marah besar atas beredarnya kaus kaki yang bertuliskan Allah. Kaus kaki itu membuat publik Malaysia geger.


Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

9 hari lalu

Masduki, anggota non-aktif Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, Malaysia, yang sempat buron dan telah menyerahkan diri ke pihak berwajib, tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024) untuk mengikuti sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan. ANTARA/Fath Putra Mulya.
Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.