TEMPO.CO, Jakarta - Partai Islam, sebuah partai di Belgia bertujuan mendirikan Negara Islam di negeri itu. Tujuan partai ini kemudian mendapatkan kecaman dari seorang menteri di Belgia. "Kami akan memisahkan penumpang laki-laki dan perempuan di dalam bus," bunyi pernyataan partai ini seperti dikutip situs berita Breitbart.
Menurut laporan HLN, Partai Islam sepertinya mendapatkan sambutan tinggi kaum Muslim di kawasan Molenbeek dan Anderlecht. "Tujuan kami 100 persen mendirikan negara Islam," kata Redouane Ahrouch, warga Kota Madya Anderlecht.
Baca: Belgia Utara Melarang Siswa Muslim Mengenakan Jilbab
Penulis Prancis-Yahudi, Marek Halter dan sejumlah pemimpin Muslim dari berbagai negara membentangkan spanduk saat melakukan tur Eropa ke lokasi serangan teroris yang terjadi baru-baru ini, di Brussels, Belgia, 10 Juli 2017. Puluhan pemimpin agama Islam menggelar tur Eropa ke lokasi serangan teror untuk mengingat para korban dan mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan kelompok militan ISIS tersebut. REUTERS/Francois Lenoir
Ahrouch yang juga seorang sopir bus di Anderlecht mengatakan, banyak wanita mengeluh kepadanya karena tidak sedikit kaum lelaki melakukan pelecehan seksual dan menggerayangi mereka. "Solusi untuk masalah ini adalah memisahkan pengguna transportrasi publik antara kaum lelaki dan perempuan," ucapnya.
Jika berkuasa, partai ini juga akan memberikan izin kepada kaum wanita mengenakan jilbab ke manapun daerah yang mereka inginkan dan seluruh sekolah di Belgia dipaksa harus mencatumkan menu halal. Warga berkumpul untuk memprotes Islamofobia, di Brussels, Belgia, 26 Oktober 2014. Dursun Aydemir/Getty Images
"Tahun lalu, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mendukung kebijakan pemerintah Belgia melarang wanita Muslim menutup seluruh wajahnya di muka umum," tulis Breitbart.
Baca: Belgia Larang Muslimah Pakai Burqa di Depan Umum
Namun demikian, program dan tujuan Partai Islam mendapatkan kecaman dari Menteri Luar Negeri Belgia urusan Suaka dan Migrasi, Theo Francken. "Perempuan tidak memiliki hak di dunia syariah. Partai akan memisahkan penumpang laki-laki dan perempuan. Saya muak dengan Partai Islam. Ini meludahi Eropa," ucapnya.
Keberadaan partai Islam Belgia ini bukan pertama kali di Eropa. Partai yang sama juga ada di beberapa negara antara lain Belanda, Austria dan Swedia. Denk, partai Islam yang didukung mayoritas warga Turki di Belanda beberapa kali memenangkan perolehan kursi dalam pemilihan umum nasional tahun lalu.