TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina telah meresmikan pembentukan Kementerian Urusan Veteran. Kementerian baru dalam kabinet Cina itu dibuat guna mengakomodasi kebutuhan 57 juta mantan tentara negara itu.
Kementerian Urusan Veteran diresmikan di Beijing, 16 April 2018. Sun Shaocheng dipercayakan oleh presiden Cina, Xi Jinping memimpin kementerian itu dengan Qian Feng dan Guan Yongxiang sebagai wakil menteri.
Baca: Cina Pangkas 8 Kementerian, Ada Apa dengan Xi Jinping?
Kementerian itu diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan veteran dan bisa lebih baik mengelola kesejahteraan jutaan mantan tentara Cina.
Keluhan buruknya tata kelola pensiunan militer dan perlakuan buruk yang dirasakan para veteran merupakan masalah yang tak kunjung terselesaikan dan kadang-kadang menyebabkan protes yang terorganisir.
Pada Februari tahun lalu, para veteran militer Cina mengadakan demonstrasi 2 hari di pusat kota Beijing menuntut tunjangan pensiun yang belum dibayar. Unjuk rasa ini menyoroti kesulitan dalam mengelola pasukan yang didemobilisasi.
Baca: Tragis, Akhir Hidup Tiga Wanita Konsuler Veteran Amerika Serikat
Lebih dari 1.000 veteran juga berdemonstrasi di luar markas Kementerian Pertahanan di Beijing pada tahun 2016, dan protes juga terjadi di beberapa provinsi setiap beberapa bulan sekali.
Aksi itu merupakan protes terbesar oleh para veteran militer sejak berdirinya Republik Rakyat Cuba pada tahun 1949.
Masalah semakin rumit ketika presiden Xi Jinping mengumumkan pada tahun 2015 Tentara Pembebasan Rakyat akan mengurangi jumlah pasukan atau mendemobilisasi sebesar 300.000, yang bertujuan untuk mengurangi pengeluaran anggaran pada akhir tahun 2017.
Kementerian Urusan Veteran akan bertanggung jawab untuk membuat dan menerapkan kebijakan dan peraturan yang terkait dengan personel militer yang didemobilisasi, menghormati dedikasi dan semangat para veteran, serta menangani masalah pensiun para veteran, penganggulangan dan pelatihan keterampilan.
Baca: Panti Veteran Perang Terbesar Amerika Diserang , 4 Tewas
"Kementerian Urusan Veteran bertujuan untuk membangun sistem terpusat guna merumuskan kebijakan dan peraturan untuk merawat para veteran, termasuk tunjangan pensiun mereka," demikian pernyataan otoritas Cina, seperti dilansir South China Morning Post pada 16 April 2018.
Tugas-tugas lainnya termasuk mengurus pemakaman dan kuburan anggota militer Cina. Tugas-tugas tersebut sebelumnya ditangani oleh Kementerian Urusan Sipil, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial serta Komisi Militer Pusat, yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi kelembagaan yang lebih luas yang disetujui pada Kongres Rakyat Nasional Cina ke-13 bulan lalu.