TEMPO.CO, Beijing - Raksasa media sosial Cina, Sina Weibo, memulai kampanye untuk menghapus konten terkait homoseksual, kekerasan serta pornografi.
Menurut pengumuman manajemen Weibo, segala bentuk gambar, kartun, meme dan tulisan yang berhubungan dengan homoseksual dan kekerasan akan dibersihkan dari Weibo. Kampanye akan berlangsung dalam tiga bulan.
Baca: Cina Turunkan Paksa Salib di Gereja, Larang Jual Alkitab
"Kami telah memasang sensor untuk menghapus konten ilegal, termasuk manga dan video dengan implikasi pornografi, mempromosikan kekerasan atau terkait dengan homoseksualitas," demikian pernyataan manajemen Weibo, seperti dilansir South China Morning Post pada Sabtu, 14 April 2018.
Menurutnya kebijakan pembersihan baru itu akan menciptakan lingkungan komunitas yang cerah dan harmonis.
Baca: 13 Ribu Situs di Cina Kena Imbas Pengetatan Kontrol Internet
Pengumuman pada Jumat, 13 April 2018 itu datang ketika otoritas Cina menyerukan pembersihan konten yang dapat merusak budaya asli dan merusak nilai-nilai inti sosialisme dari media sosial di Cina. Pihak berwenang merasa khawatir dengan beragam budaya asing yang masuk sehingga dapat merusak moral generasi muda Cina.
Pengumuman manajemen Weibo ini mengundang 24 ribu komentar, dan disebarkan 110 ribu kali. Sebagian pengguna memprotes dengan memasang tagar #iamgay
“Saya gay dan saya bangga bahkan jika akun saya ditutup ada puluhan juta yang seperti saya,” begitu kata seorang pengguna rou wan xiong. Pengguna lain menulis,"Anda ingin menutup mulut saya tapi tidak bisa menutup akun saya." Upaya menggalang dukungan dengan tagar #iamgay ini, menurut media DW, juga diblok oleh manajemen Weibo.
Meskipun Cina mendekriminalisasi homoseksualitas pada 1997 dan menghapusnya dari daftar keadaan gangguan mental pada 2001, sikap konservatif terhadap isu ini tetap meluas.
Sebuah studi Pew 2013 menemukan bahwa hanya sekitar 20 persen responden Cina mengatakan homoseksualitas harus diterima oleh masyarakat.
Weibo sejauh ini telah menghapus 56.243 konten, menutup 108 akun pengguna dan menghapus 62 topik yang dianggap melanggar standar di Cina.