TEMPO.CO, Washington - Konglomerat terkaya dunia, Bill Gates, memprediksikan krisis keuangan dunia seperti Resesi Besar 2008 bisa melanda Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Gates, yang merupakan salah satu pendiri Microsoft, mengatakan potensi krisis ini saat ini sedang mengarah ke Amerika Serikat.
“Ya. Ini sulit dikatakan tapi ini sebuah kepastian,” kata Gates dalam acara ‘Ask Me Anything’ di situs Reddit, seperti dilansir media CNBC dan dikutip Daily Mail, Sabtu, 14 April 2018.
Baca: Bill Gates Lunasi Utang Polio Nigeria ke Jepang Rp 950 Miliar
Resesi Besar 2008 sempat melanda Amerika, Eropa dan Jepang dan menimbulkan penutupan banyak perusahaan sehingga banyak terjadi pengangguran, yang mencapai jutaan orang. Reuters melansir salah satu perusahaan bank investasi raksasa yang tutup pada saat itu adalah Lehman Brothers.
Baca Juga:
Ketika itu, Lehman tercatat sebagai bank investasi terbesar keempat di AS. Ini membuat harga saham di sejumlah bursa saham di AS mengalami penurunan besar-besaran sehingga harus dihentikan oleh otoritas setempat.
Baca: Amazon Geser Bill Gates dari Daftar Orang Terkaya
“Untungnya, kita melewatinya cukup baik. Warren (Buffett) telah bicara soal ini dan dia memahaminya jauh lebih baik dari saya,” kata Gates menyebut teman dekatnya sesama konglomerat Warren Buffett, yang menjabat CEO Berkshire Hathaway. Buffet kerap menempati peringkat orang kaya kedua atau ketiga di bawah Gates versi Forbes.
Selama ini dalam berbagai pernyataannya, Buffet mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi AS berada di depan. Menurut dia, masa depan anak-anak AS bakal jauh lebih baik dibandingkan orang tua mereka.
Buffet sendiri pernah mewanti-wanti para investor agar para investor tidak terlalu fokus pada fluktuasi nilai saham di pasar modal. “Jangan terlalu memperhatikan pasar saham terlalu dekat,” kata Buffet.
Menutup sesi tanya-jawab Reddit, Bill Gates mengatakan,”Meskipun prediksi mengatakan ada masalah di depan, saya cukup optimistik mengenai inovasi dan kapitalisme bisa memperbaiki situasi untuk umat manusia di mana-mana.”