TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melancarkan perang rethorika kepada James Comey, mantan direktur FBI. Trump menyebut Comey seorang pembocor dan pembohong. Comey juga disebut Trump tidak bisa dipercaya.
Kemarahan Trump itu rupanya disulut oleh isi buku Comey berjudul ‘A Higher Loyalty: Truth, Lies, and Leadership’. Isi buku tersebut bocor saat dia mempersiapkan tur media pekan depan. Dalam buku itu, Comey mengatakan Trump sangat bergantung padanya. Dituangkan dalam bukunya, Comey menilai presiden Amerika Serikat ini tidak etis dan tidak terikat dengan nilai-nilai kelembagaan.
“Sebenarnya setiap orang di Washington berfikir dia harusnya di pecat karena melakukan pekerjaan yang mengerikan sampai dia akhirnya dipecat. Dia adalah orang yang lemah dan tak bisa dipercaya. Waktu telah membuktikan, dia seorang direktur FBI yang buruk,” kata Trump, Jumat, 13 April 2018 waktu Amerika.
Baca: Ini 3 Hal Menarik dari Buku Eks Direktur FBI Comey Soal Trump
Trump mengkritik pedas negara-negara sekutu Eropa anggota North Atlantic Treaty Organization, yang dinilainya lalai dalam menyetorkan iuran rutin untuk membiayai operasi militer NATO. Trump secara terbuka menyatakan enggan mendukung klausa pertahanan bersama yang diatur NATO. (Chris Kleponis-Pool/Getty Images)
Atase Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, seperti dikutip situs usatoday.com pada Sabtu, 14 April 2018, mengatakan keputusan Trump memecat Comey tahun lalu akan menjadi salah satu pencapaian presiden. Anggota Senat dari Partai Republik dan Partai Demokrat saling kritik atas pemecatan tersebut. Comey telah menjadi subjek sebuah investigasi apakah dia telah berupaya menghalang-halangi keadilan dalam pembuktian dugaan intervensi Rusia dalam pemilu Presiden Amerika Serikat 2016.
Baca: Eks Direktur FBI James Comey Tulis Buku, Sebut Trump dan Pelacur?
Sebelumnya dalam wawancara di acara Good Morning America yang ditayangkan stasiun ABC pada Jumat, 13 April 2018. Comey mengatakan Trump tampak terobsesi dengan klaim yang belum terferifikasi. Hal itu terjadi saat perjalanan ke Moskow, Trump melihat dua pekerja seks terlibat dalam tindakan seks tak biasa. Trump lalu meminta Comey untuk membuktikan hal itu tidak terjadi dan akan sangat buruk jika jika Melania mempercayai klaim tersebut.