TEMPO.CO, Jakarta - Tindak kejahatan pemerkosaan beramai-ramai terjadi pada seorang anak berusia 8 tahun di kota Jammu, wilayah utara India. Seorang pensiunan pegawai pemerintah dan 4 aparat kepolisian telah ditahan atas kasus ini.
Baca: Banyak Perkosaan, India Ciptakan Pistol Wanita
Ilustrasi perkosaan. baomoi.com
Dikutip dari situs aljazeera.com pada Jumat, 13 April 2018, bocah korban pemerkosaan itu seorang muslim bernama Asifa. Kejadian terjadi pada pertengahan Januari 2018. Pelaku pensiunan PNS, Sanji Ram, menyuruh keponakan laki-lakinya dan seorang aparat kepolisian untuk menculik Asifa untuk meneror keluarganya, yang tinggal di komunitas Bakerwal agar meninggalkan distrik Kathua, yang umumnya ditinggali oleh masyarakat Hindu.
Baca: Bayi 8 Bulan di India Jadi Korban Perkosaan Sepupunya
Korban di bius dan ditempatkan di sebuah kuil Hindu. Setidaknya tiga pelaku memperkosanya selama 4 hari. Korban kemudian dicekik dan tubuhnya ditemukan warga di tengah hutan di dekat kuil. Dipastikan, satu dari pemerkosa adalah aparat kepolisian.
Menurut Kepolisian India, pegawai pemerintahan lainnya bernama Anand Dutta, yang sekarang dalam penyidikan, diduga telah menerima uang suap sebesar US$.6 ribu untuk menutupi tindak kejahatan ini. Dia bahkan mencuci pakaian yang dikenakan Asifa saat kematiannya untuk menyingkirkan noda darah dan air mani. Dutta merupakan satu dari total 8 terduga yang ditahan atas pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Asifa.
Adanya keterlibatan aparat kepolisian dalam pembunuhan Asifa, telah mengundang gelombang kecaman luas dari para aktivis. Talib Hussain, anggota komintas Bakerwal, mengatakan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Asifa adalah kejahatan berencana untuk menciptakan ketakutan di kalangan umat Islam yang tinggal di Kathua.