TEMPO.CO, Beijing – Militer Cina menggelar latihan perang besar-besaran di kawasan Laut Cina Selatan dan dihadiri Presiden Xi Jinping pada Kamis, 12 April 2018.
Latihan ini telah berlangsung sepekan sebelumnya dan melibatkan sekitar 10 ribu personel dengan 48 kapal perang, kapal selam terbaru, dan 76 pesawat jet tempur.
Baca: Militer Cina dan Rusia Bersatu Hadapi Amerika?
Setengah dari armada ini merupakan armada baru yang dibuat sejak Kongres Nasional Partai Komunis Cina pada 2012.
Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua
“Xi meminta militer melakukan modernisasi angkatan laut menjadi kelas dunia,” begitu dilansir CNN, 12 April 2018 waktu setempat.
Baca: Kapal Penghancur Amerika Datang, Cina Meradang
Xi menaiki kapal penghancur Changsa dan menyaksikan berbagai manuver perang termasuk oleh kapal induk Cina satu-satunya, Liaoning, dan jet tempur buatan domestik J-15.
Media Cina, Xinhua, melansir ini latihan kapal perang terbesar sejak Cina berdiri pada 1949.
“Xi meminta pasukan mentaati kepemimpinan Partai Komunis Cina dan menambah kemampuan inovasi teknologi, mengembangkan kemampuan tempur baru, dan membangun sistem pertahanan laut modern.”
Parade angkatan laut Cina di Laut Cina Selatan terlihat dari satelit pencitraan, 28 Maret 2018. CNN - Planet Labs
Cina mengklaim kawasan Laut Cina Selatan hingga mendekati perbatasan Pulau Natuna di utara Indonesia. Seperti dilansir Reuters, ini membuat sejumlah negara di kawasan Asean berkonflik soal perbatasan laut mereka dengan Cina seperti Vietnam, Filipina, hingga Malaysia.
Amerika Serikat mengirimkan beberapa kapal secara berkala untuk melewati kawasan laut ini dan menantang klaim kepemilikan Cina.
Menurut Collin Koh, peneliti di S. Rajaratnam School of International Studies,”Angkatan laut Cina ingin menunjukkan mereka ada di sana dan akan tetap di sana.”
Dalam latihan ini, seperti dilansir Xinhua, militer Cina menunjukkan pasukan penyerangan bawah laut. Komandan pasukan tempur bawah laut, Liu Furong, mengatakan,”Latihan ini merupakan upaya untuk menunjukkan pencapaian bersejarah di bawah kepemimpinan kuat Presiden Xi.”